Konflik Rusia vs Ukraina

Klaim Fase I Perang Usai, Rusia Fokus Rebut Donbas

Rusia menyebut fase pertama dari agresinya ke Ukraina telah selesai sebulan setelah invasi berlangsung

Editor: bakri
Citra satelit © 2022 Maxar Technologies
Kapal perang amfibi Rusia terbakar di Pelabuhan Berdyansk setelah diserang oleh pasukan Ukraina pada 24 Maret 2022. 

Rusia menyebut fase pertama dari agresinya ke Ukraina telah selesai sebulan setelah invasi berlangsung.

Salah satu jenderal ternama Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy, membeberkan operasi militer pasukannya di Ukraina akan kembali fokus ke tujuan utama yakni ‘membebaskan Donbas’, wilayah di timur Ukraina yang sudah lama dikuasai separatis pro-Moskow.

"Secara umum, tugas utama fase satu operasi telah selesai," kata Rudskoy yang merupakan wakil kepala pertama Staf Umum Militer Rusia, dalam sebuah pertemuan, Jumat (25/3/2022) waktu setempat.

Presiden AS Joe Biden (kanan) menggendong seorang gadis saat dia dan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki (tengah) bertemu dengan para pengungsi Ukraina di Stadion PGE Narodowy di Warsawa, Sabtu (26/3/2022).
Presiden AS Joe Biden (kanan) menggendong seorang gadis saat dia dan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki (tengah) bertemu dengan para pengungsi Ukraina di Stadion PGE Narodowy di Warsawa, Sabtu (26/3/2022). (AFP/Brendan Smialowski)

"Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan.

Ini memungkinkan kami, saya tekankan lagi, untuk memfokuskan misi mencapai tujuan utama - pembebasan Donbas," imbuhnya.

Pernyataan Rudskoy muncul setelah invasi Rusia tampak terhenti di sekitar kota-kota besar Ukraina seperti Kyiv dan Kharkiv.

Rusia juga dilaporkan gagal mendapatkan keunggulan di wilayah udara Ukraina dan menderita kehilangan personel yang cukup besar sejak awal invasi.

"Pakar publik dan individu bertanya-tanya apa yang kami lakukan di wilayah kota-kota Ukraina yang diblokade," kata Rudskoy seperti dikutip CNN.

Baca juga: Joe Biden Tegaskan Tidak Akan Kirim Pasukan AS ke Ukraina untuk Melawan Pasukan Rusia

Baca juga: Tentara Ukraina Serang Pelabuhan Berdyansk, Kapal Pendarat Alligator Rusia Terbakar

"Tindakan ini dilakukan dengan tujuan merusak infrastruktur militer, peralatan, personel Angkatan Bersenjata Ukraina, yang hasilnya memungkinkan kami tidak hanya menjegal pasukan mereka dan mencegah mereka memperkuat pengelompokan mereka di Donbas, tapi juga tidak akan membiarkan mereka melakukan ini sampai tentara Rusia sepenuhnya membebaskan wilayah Donetsk (DPR) dan Luhansk (LNR) di Donbas," tambahnya.

Rudskoy merujuk pada Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, wilayah separatis di Ukraina timur yang diakui Rusia sebagai negara merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim perangnya di Ukraina berjalan sesuai rencana, meski pasukannya disebut-sebut sudah mengalami kerugian serius hingga kewalahan menghadapi perlawanan sengit Kyiv.

Sementara itu, untuk pertama kalinya Rusia membeberkan jumlah personelnya yang tewas di Ukraina.

Rudskoy mengklaim 1.51 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 lainnya terluka.

Meski begitu, jumlah tersebut masih diragukan keasliannya.

Sebab, pejabat AS, NATO, dan Ukraina memperkirakan jumlah korban tentara Rusia jauh lebih tinggi.

Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Semakin Dekat Raih Kemenangan, Tak Ada Waktu Berhenti Melawan Penjajah Rusia

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved