Berita Jakarta

Teroris Aktif Rekrut Anak-anak, Tergabung dalam Jaringan NII

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menggelar operasi senyap penangkapan teroris di wilayah Sumatera Barat

Editor: bakri
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Densus 88 Antiteror Polri menangkap eks Sekretaris Umum FPI Munarman. 

JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menggelar operasi senyap penangkapan teroris di wilayah Sumatera Barat pada Jumat (25/3/2022) pekan lalu.

Hasilnya, sebanyak 16 orang tersangka teroris berhasil dicokok.

"16 teroris diamankan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan lewat keterangannya, Minggu (27/3/2022) lalu.

Ahmad menyebut 16 teroris yang ditangkap itu tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar.

Jenazah MT terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88, dibawa keluarganya dari RS Bhayangkara, Kota Makassar, Kamis (15/4/2021) malam
Jenazah MT terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88, dibawa keluarganya dari RS Bhayangkara, Kota Makassar, Kamis (15/4/2021) malam (SERAMBINEWS/TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Menurut Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar, 16 tersangka terorisme di wilayah Sumbar itu berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Ia juga membeberkan bahwa 16 tersangka teroris itu ditetapkan sebagai tersangka lantaran ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.

Polisi menyebut mereka berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan.

"Memiliki niat menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau atau chaos," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (28/3/2022).

Aswin menyebut para tersangka itu juga bertekad mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.

Baca juga: 16 Terduga Teroris Ditangkap di Sumatera Barat, Polri Pastikan Berasal dari Jaringan NII

Baca juga: Dari Jaringan Mana 16 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Sumatera Barat? Ini Kata Polisi

Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.

"Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibat anak-anak di bawah umur," kata Aswin.

Aswin mengatakan para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.

"Merencanakan persiapan logistik berupa persenjataan," jelasnya.

Namun, Aswin tidak merinci lebih lanjut lokasi yang dijadikan tempat latihan.

Dia hanya menjelaskan bahwa penangkapan 16 tersangka itu dilakukan untuk mengungkap struktur jaringan NII di tingkat pusat hingga daerah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved