Internasional

Afghanistan Gandeng China, Proyek Pertambangan Raksasa Bernilai 1 Triliun Dolar AS Segera Dibangun

Taliban penguasa Afghanistan menggandeng China untuk menggarap proyek pertambangan raksasa yang bernilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 14.000

Editor: M Nur Pakar
AP
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi (kanan) berdiri bersama Mullah Abdul Ghani Baradar, Pejabat Perdana Menteri Taliban di Kabul, Afghanistan, Kamis (24/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KABUL - Taliban penguasa Afghanistan menggandeng China untuk menggarap proyek pertambangan raksasa yang bernilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun.

Investasi di Afghanistan kemungkinan akan menjadi agenda utama selama pertemuan mendatang antara menteri luar negeri tetangga negara itu, kata para ahli.

Utusan utama Taliban menghadiri sesi di China.

Pertemuan ketiga menteri luar negeri tetangga Afghanistan - Pakistan, Iran, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan berlangsung di Tunxi, Provinsi Anhui, China, pada Rabu (30/3/2022) dan Kamis (31/3/2022).

Kehadiran Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi dikonfirmasi selama kunjungan kejutan rekannya dari China Wang Yi ke Kabul pekan lalu.

Itu menjadi kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat China sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus 2021.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan setelah perjalanan Wang, dia dan Muttaqi berbicara tentang memperluas hubungan ekonomi dan investasi di Afghanistan.

China mungkin menjadi kekuatan besar pertama yang mengambil proyek skala besar di Afghanistan, yang telah jatuh ke dalam krisis keuangan dan kemanusiaan sejak keluarnya pasukan AS dan pengambilalihan Taliban.

“Taliban dengan penuh semangat mencari investasi China di pertambangan, terutama tambang tembaga Mes Aynak, kata Hekmatullah Zaland, Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Regional di Kabul, kepada Arab News, Rabu (3/3/20220.

Dilaporkan, Taliban menaruh banyak harapan dalam dukungan ekonomi China ke Afghanistan.

Baca juga: Penguasa Taliban Larang Perempuan Bepergian Sendiri Naik Pesawat, Puluhan Wanita Disuruh Pulang

Seperti Sumber daya mineral Afghanistan diperkirakan bernilai $ 1 triliun dan belum digali di tengah dekade kekerasan.

Mes Aynak, 40 km tenggara Kabul, mengandung deposit tembaga terbesar di negara itu, diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar AS.

Sementara China, seperti negara lain, belum mengakui Taliban,

Zaland menambahkan bahwa harapan mengenai forum regional yang akan datang juga disematkan pada dukungan politik Beijing.

“Taliban juga mencari dukungan politik China secara internasional, sebagai negara yang memiliki pengaruh terhadap tetangga Afghanistan pada khususnya,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved