PBSI Tarik Sejumlah Pebulu Tangkis Indonesia dari Orleans Masters 2022, Ada Apa?
Turnamen Orleans Masters 2022 digelar selama enam hari di di Palais des Sports, Orleans, Prancis sejak 29 Maret hingga 3 April mendatang.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI menarik sejumlah pebulu tangkis Indonesia dari turnamen Orleans Masters 2022 di Prancis.
Diketahui turnamen Orleans Masters 2022 digelar selama enam hari di di Palais des Sports, Orleans, Prancis sejak 29 Maret hingga 3 April mendatang.
Turnamen Orleans Master 2022 ini bakal memperebutkan total hadiah uang tunai sebesar 90 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,29 miliar.
Meski demikian, sejumlah atlet Indonesia ditarik dari turnamen bulu tangkis yang digelar di Prancis itu. Kenapa?
Alasan Penarikan Pebulu Tangkis Indonesia dari Orleans Masters 2022
Sebanyak delapan pasang ganda putri harus ditarik dari Orleans Masters 2022.
Sektor ini merupakan yang paling banyak yang ditarik dari turnamen tersebut.
Mereka yakni Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Melani Mamahit/Tryola Nadia, Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro yang sebelumnya telah didaftarkan dalam turnamen.
Baca juga: Anda Masih Simpan Uang Kertas Rp100 Phinisi? Kini Diburu Kolektor, Segini Harga di Pasaran
Baca juga: Dinilai Meresahkan, Komisi V DPRA Minta RSJ Bentuk Tim Khusus Penanganan ODGJ di Jalan
Terakhir ada Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari, dan Kelly Larissa/Savira Nurul Husnia.
Sektor ganda putra juga ada Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Christopher David Wijaya yang mundur dengan alasan hampir sama seperti ganda putri.
Diutip dari Tribunnews.com (30/3/2022), Pelatih Kepala Ganda Putri, Eng Hian menerangkan, alasan di balik penarikan ini adalah ingin mendaftarkan pemainnya untuk turut serta dalam turnamen yang sifatnya back-to-back.
"Dalam program turnamen saya, ada turnamen back to back-nya yaitu Polish International Challenge," jelas Eng Hian yang akrab disapa Didi.
Karena situasi tidak aman, lanjutnya, maka PBSI tidak jadi mengikuti turnamen tersebut.
"Menurut saya tidak worth it kalau hanya satu turnamen ke Eropa dengan melihat waktu perjalanan dan evaluasi target performance," tambahnya.
Turnamen back-to-back itu khususnya di tujukan kepada pemain muda yang peringkatnya masih di atas top 100.