Konflik Rusia vs Ukraina

Rusia Ledakkan Kilang Minyak Utama Ukraina

Pasukan Rusia menargetkan kilang minyak utama Ukraina dalam rangkaian serangan pada Sabtu (2/4/2022) pagi

Editor: bakri
AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies
Asap mengepul tinggi dari tanki penyimpanan minyak yang terbakar di kawasan industri di Chernihiv, Ukraina seusai terkena serangan jet tempur Rusia 

JAKARTA - Pasukan Rusia menargetkan kilang minyak utama Ukraina dalam rangkaian serangan pada Sabtu (2/4/2022) pagi.

Serangan itu dilakukan usai depot bahan bakar di Rusia meledak diduga akibat serangan helikopter Ukraina.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, dikutip dari CNN, mengatakan, pihaknya menghantam kilang di kota Kremenchuk dengan ‘senjata jarak jauh berpresisi tinggi berbasis udara dan laut.

’ Konashenkov mengatakan, militer Rusia sudah menghancurkan fasilitas penyimpanan bensin dan solar yang memberi pasokan ke militer Ukraina di wilayah timur dan tengah negara itu.

Konvoi sukarelawan yang membawa perbekalan untuk warga sipil yang terjebak di Mariupol meninggalkan Zaporizhzhya, Selasa (29/3/2022).
Konvoi sukarelawan yang membawa perbekalan untuk warga sipil yang terjebak di Mariupol meninggalkan Zaporizhzhya, Selasa (29/3/2022). (AFP/emre caylak)

Rusia juga menyerang lapangan udara militer di Poltava dan Dnipro, kota-kota di sebelah timur Kremenchuk, menggunakan rudal berbasis udara berpresisi tinggi.

Sementara itu, Dmytro Lunin, Gubernur wilayah Poltava, Ukraina, yang merupakan lokasi kilang itu, mengatakan tiga pesawat Rusia melakukan serangan sekitar pukul 6 pagi.

Lunin tidak mengetahui apakah ada yang terluka dalam serangan itu.

Namun, layanan darurat telah dikerahkan untuk memadamkan api.

Baca juga: Rusia Paksa Perusahaan Milik Warganya di Luar Negeri Bawa Pulang Uang

Baca juga: Dollar AS Hadapi Risiko Runtuh, India-Rusia Jajaki Pembayaran Transaksi Energi tak Pakai Dollar AS

Dia juga mengatakan empat rudal Rusia mengenai target lain di Poltava sekitar pukul 02.00.

Serangan terhadap kilang minyak ini terjadi sehari setelah Kremlin menuduh Kyiv melakukan serangan helikopter terhadap depot bahan bakar sipil di dalam wilayah Rusia.

Kementerian Pertahanan Ukraina tidak mengkonfirmasi atau membantah serangan itu, sedangkan Presiden Volodymyr Zelensky menolak membahas serangan dan hal itu ketika ditanya selama wawancara Fox News.

CNN sejauh ini tidak dapat memverifikasi klaim ini.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengaku tidak memiliki informasi tentang insiden tersebut.

Tinggalkan bandara antonov Informasi lain, militer Rusia dilaporkan beranjak dari Bandara Antonov, Kota Hostomel, barat laut Kyiv, Ukraina, yang sebelumnya diklaim direbut dengan mudah.

Dikutip dari CNN, Maxar Technologies, perusahaan teknologi antariksa asal Amerika Serikat (AS), menangkap gambar satelit Bandara Antonov yang sepi dari aktivitas militer Rusia.

Kementerian Pertahanan AS bahkan memperkirakan militer Rusia angkat kaki dari bandara tersebut.

Perusahaan yang berbasis di Colorado, AS, itu awalnya melihat bahwa pasukan Rusia tengah membangun tanggul di sekitar kendaraan militer mereka.

Namun kini, hanya tersisa tanggul tersebut tanpa ada alat militer lainnya.

Baca juga: Tentara Rusia yang Mundur Tinggalkan Bencana, Presiden Ukraina Ungkap Bahaya yang Bakal Dihadapi

Sebelumnya, Rusia berhasil menguasai Bandara Antonov pada hari pertama invasi yakni 24 Februari 2022.

Sejumlah helikopter pengangkut dan penyerang menyergap pangkalan udara tersebut.

Sejak itu, pasukan Ukraina bertahan untuk melawan pasukan Rusia dan akhirnya mereka tidak pernah berhasil mendekati Kyiv bagian barat.

Baku tembak kerap kali terjadi di sepanjang Sungai Irpin dan kota Bucha, tepat di sebelah selatan pangkalan udara di Hostomel itu.

Kementerian Pertahanan Rusia merilis sejumlah video yang memuji kemudahan dalam merebut bandara tersebut.

Media Pemerintah Rusia bahkan menggemakan klaim itu dengan bepergian dengan pasukan militer di sekitar bandara sebagai bukti betapa amannya daerah itu.

Kini, belum diketahui secara pasti ke mana kendaraan militer dan artileri itu pergi.

Namun, Rusia sebelumnya memang berencana mengurangi aktivitas militer di sekitar Kyiv.

Semua pasukan militer dan kendaraan yang ditempatkan di sebelah barat Kyiv berasal dari Belarus.(cnnindonesia.com)

Baca juga: Popularitas Putin Meningkat, 83 Persen Warga Rusia Dukung Invasi ke Ukraina

Baca juga: Ramzan Kadyrov Ingin Perang Dilanjutkan, Tegaskan Dialog Rusia-Ukraina Tak Berguna

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved