Internasional
Rusia Paksa Perusahaan Milik Warganya di Luar Negeri Bawa Pulang Uang
Pemerintah Rusia telah meminta dengan paksa seluruh perusahaan milik warganya di luar negeri untuk membawa pulang uang ke dalam negeri.
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia telah meminta dengan paksa seluruh perusahaan milik warganya di luar negeri untuk membawa pulang uang ke dalam negeri.
Dikatakan, penerimaan penyimpanan perusahaan yang terdaftar di luar negeri akan dipaksa untuk kembali ke Rusia.
Perusahaan Rusia yang diperdagangkan di luar negeri akan diwajibkan untuk kembali ke Rusia, kecuali ada solusi
lain, kata Menteri Ekonomi Maxim Reshetnikov.
Beberapa perusahaan besar Rusia memiliki listing di luar negeri, yang selalu menjadi masalah prestise bagi mereka.
Tetapi sejak Rusia memulai apa yang disebutnya “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari 2022,
bursa-bursa Barat telah menghentikan perdagangan sekuritas Rusia.
Pemegang kuitansi penyimpanan di perusahaan Rusia yang diperdagangkan di luar negeri dapat mengubahnya
menjadi saham pasar Rusia, kata Reshetnikov.
“Ketika saham di sini jauh lebih mahal, tidak ada gunanya memperdagangkan di sana," jelasnya, seperti dilansir
Reuters, Sabtu (2/4/2022).
Baca juga: Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin Takut Laporkan Kondisi Nyata Perang di Ukraina
"Itulah mengapa perusahaan Rusia wajib kembali ke sini kecuali ada keputusan lain dari pemerintah,” ujar
Reshetnikov.
Bursa Efek London menangguhkan perdagangan penerimaan penyimpanan yang mewakili saham di perusahaan
asing dari perusahaan Rusia pada awal Maret 2022 setelah harga jatuh ke rekor terendah.
Di London, penerimaan penyimpanan di pemberi pinjaman terbesar Rusia Sberbank turun menjadi hampir nol hari
setelah Rusia mengirim ribuan pasukannya ke Ukraina.
Di Moskow, saham Sberbank di Moskow naik 16 persen menjadi 152 rubel ($1,85) per lembar dalam tujuh hari
perdagangan terakhir setelah Moscow Exchange melanjutkan perdagangan setelah hampir sebulan hiatus.
Bank sentral mengatakan bursa saham Rusia akan tetap mencatatkan sekuritas perusahaan asing dengan akar Rusia
bahkan jika mereka delisting dari bursa asing.(*)
Baca juga: Popularitas Putin Meningkat, 83 Persen Warga Rusia Dukung Invasi ke Ukraina