Berita Luar Negeri

Kelompok Peretas Anonymous Mulai Serang Rusia, 120 Ribu Data Tentara Dibocorkan, Ini Target Lainnya

Kelompok peretas Anonymous mengumumkan di Twitter bahwa mereka berhasil menembus dan membocorkan data pribadi 120.000 tentara Rusia

Editor: Muhammad Hadi
Kelompok peretas Anonymous mengumumkan di Twitter bahwa mereka berhasil menembus dan membocorkan data pribadi 120.000 tentara Rusia 

Kelompok Peretas Anonymous Mulai Serang Rusia, 120 Ribu Data Tentara Dibocorkan, Ini Target Lainnya

SERAMBINEWS.COM - Rusia kembali harus bekerja keras untuk menghalau serangan lawan.

Kali ini bukan balasan datang dari tentara Ukraina.

Tapi kelompok peretas yang telah teruji secara dunia yang menyerang lewat dunia maya.

Kelompok peretas Anonymous mengumumkan di Twitter bahwa mereka berhasil menembus dan membocorkan data pribadi 120.000 tentara Rusia.

"Semua tentara yang berpartisipasi dalam invasi ke Ukraina harus dikenakan pengadilan kejahatan perang," kata Anonymous dalam pesan tersebut seperti yang dikutip dari Fortune.

 Kebocoran termasuk informasi pribadi seperti tanggal lahir, alamat, nomor paspor, dan afiliasi unit.

Baca juga: Hati-hati! Anonymous Minta Tik Tok Dihapus, Digunakan China untuk Operasi Mata-mata

Anonymous juga menuliskan tweet bahwa perlu waktu bagi masyarakat untuk memaafkan Rusia atas kekejaman di Ukraina yang dipicu oleh invasi Putin.

Saat Anonymous mengumumkan peretasan pada hari Minggu, kebocoran data tersebut sudah terjadi pada awal Maret dan pertama kali muncul di Pravda, outlet berita Ukraina, beberapa hari setelah invasi dimulai.

Menurut Newsweek, Pravda tidak mengungkapkan sumber kebocoran, tetapi menyatakan "Pusat Strategi Pertahanan memperoleh data ini dari sumber yang dapat dipercaya". 

Minggu ini, militer Rusia telah menghadapi pengawasan yang lebih ketat setelah muncul kekhawatiran atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Bucha.

Laporan menunjukkan warga sipil dilecehkan dan dibunuh. Beberapa mengatakan mayat telah ditemukan di halaman, jalan, dan mobil.

Baca juga: Cara Putin Hindari Pembunuhan atau Kudeta Usai Pecat 8 Jenderal Senior Rusia

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Anonymous sangat blak-blakan tentang perang tersebut.

"Peretasan akan berlanjut sampai Rusia menghentikan agresi mereka," kata Anonymous.

Di antara upayanya untuk melawan, kelompok peretas tersebut mengklaim telah menonaktifkan situs web pemerintah, perusahaan, dan berita, meretas ke badan sensor teratas, dan meretas ke TV Rusia.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved