Konflik Rusia vs Ukraina

6 Negara Eropa Kompak Usir Puluhan Diplomat Rusia, Imbas Invasi Ukraina

Sejumlah negara Eropa lagi-lagi mengusir puluhan diplomat Rusia karena alasan keamanan, ketika invasi Moskow ke Ukraina masih terus berlangsung

Editor: bakri
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Jenazah yang diduga dibantai pasukan Rusia dievakuasi dari sebuah sekolah di Bucha, baratlaut ibukota Ukraina, Kiev, Minggu (4/4/2022). 

JAKARTA - Sejumlah negara Eropa lagi-lagi mengusir puluhan diplomat Rusia karena alasan keamanan, ketika invasi Moskow ke Ukraina masih terus berlangsung.

Italia menyatakan sudah mengusir 30 diplomat Rusia karena alasan keamanan nasional.

Menteri Luar Negeri Italia, Di Maio, mengatakan, Duta Besar (Dubes) Rusia di Roma juga sudah dipanggil terkait pengusiran diplomat tersebut.

Bangunan dan rumah di sebuah wilayah Turki yang menjadi buruan warga Rusia dan Ukraina.
Bangunan dan rumah di sebuah wilayah Turki yang menjadi buruan warga Rusia dan Ukraina. (AFP/File)

"Dia (Dubes Rusia) diber tahu bahwa para diplomat yang bertugas di kedutaan itu bukan orang disambut dengan baik," kata Di Maio kepada lembaha penyiar publik Rai pada Selasa (5/4/2022).

Di Maio mengatakan pengusiran tersebut dilakukan menyusul kesepakatan dengan mitra Eropa lainnya.

Menurut Di Maio, kesepakatan terkait pengusiran ini dibentuk ‘dengan alasan yang berkaitan dengan keamanan nasional kita, dalam konteks krisis saat ini akibat agresi Federasi Rusia yang tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina.

’ "Italia siap bertindak sebagai penjamin keamanan dan perdamaian di Ukraina dan kami akan melakukan apa pun untuk melaksanakan tugas ini," tambah Menteri Luar Negeri Italia.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Siapkan Serangan di Timur, Wali Kota Kiev Minta Penduduk Tidak Kembali ke Rumah

Baca juga: AS Uji Rudal Hipersonik Diam-diam di Tengah Invasi Rusia terhadap Ukraina

Dikutip CNN, selain Italia, Denmark dan Spanyol juga melakukan hal serupa.

Kedua negara masing-masing mengusir 15 dan 25 diplomat Rusia.

Denmark mengatakan 15 diplomat Rusia itu diduga orang yang bekerja sebagai intel Moskow dan menyamar sebagai diplomat.

Denmark juga menuturkan pengusiran ini dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang terjadi di Bucha, Ukraina.

Pasukan Rusia diduga membantai warga sipil Bucha dan menelantarkan jasad mereka begitu saja di jalanan dan tempat lainnya di kota dekat Kyiv itu.

Pasukan Ukraina setidaknya menemukan lebih dari 400 jasad diduga warga sipil di Bucha dan kota-kota lainnya sekitar Kyiv.

Penemuan ini berlangsung ketika tentara Rusia memutuskan hengkang dari wilayah sekitar ibu kota.

"Ini adalah contoh lain dari kebrutalan, kekejaman dan kejahatan perang, yang tampaknya terjadi di Bucha," kata Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved