Berita Pidie
Irigasi Tueng Peudeng,Titeu - Keumala, Pidie Hancur, Petani di 9 Gampong Terancam
Selama ini fasilitas irigasi tersebut digunakan petani di sembilan Gampong di Kematatan Titeu Keumala dan juga Kecamatan Sakti.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Selama ini fasilitas irigasi tersebut digunakan petani di sembilan Gampong di Kematatan Titeu Keumala dan juga Kecamatan Sakti.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWA.COM, SIGLI - Wakil Bupati Pidie, Fadhullah TM Daud ST, Rabu (6/4/2022) meninjau kondisi irigasi Tueng Peudeng, Kecamatan Titue Keumala, Pidie hancur pasca digerus air sungai beberapa hari lalu.
"Ekses hancurnya fasilitas irigasi atau Neulhop tersebut memberikan dampak terhambatnya suplai air ke areal 200 Ha lahan di dua kecamatan yaitu Titeu Keumala dan Kecamatan Sakti," sebut Wabup Pidie, Fadhullah TM Daud ST kepada Serambinews.com, Rabu (6/4/2022).
Menurut Fadhullah, upaya rehabilitasi secara swadaya dilakukan masyarakat atau gotong royong, sepertinya tidaklah mungkin dilakukan untuk memperbaikinya.
Apalagi membutuhkan biaya yang lumayan besar.
Selama ini fasilitas irigasi tersebut digunakan petani di sembilan Gampong di Kematatan Titeu Keumala dan juga Kecamatan Sakti.
Karenanya instansi terkait Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) diminta segera menindaklanjuti pendataan agar hamparan padi tidak terancam panen dengan mencukupi suplai air ke 200 Ha lahan produktif masyarakat.
Maka dengan kepedulian bersama baik Pemkab Pidie, Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 1 Aceh akan mempermudah pada langkah renovasi fasilitas Neulhop irigasi Tueng Peudeng tersebut.
"Segenap warga baik mukim Titeu,, Keujruen Syik serta ribuan petani mendesak agar fasilitas ini segera mendapat pembangunan renovasi kembali,"jelasnya.
Ditambahkan orang nomor dua di Pidie itu, Pemkab juga meminta kepada seluruh jajaran dan pihak yang bertanggung jawab terhadap penyediaan air untuk kebutuhan areal sawah.
Para petani Pidie agar terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif sehingga setiap muncul permasalahan air di Pidie dapat segera ditangani dengan cepat.
"Jadi salah ini perlu keseriusan dalam penanganan permasalahan sumber daya air, karena ini menyangkut kebutuhan pangan warga dan hajat hidup orang banyak," pungkasnya. (*)
Baca juga: VIDEO - BREAKINGNEWS: Truk Terjun ke Laut di Pelabuhan Samatiga Aceh Barat
Baca juga: Waduh, Sudah Memasuki April 2022, Masih Ada Gampong di Lhokseumawe Belum Cairkan Dana Desa Tahap I
Baca juga: PII Aceh Gelar Training Kepemimpinan di 10 Kabupaten/Kota