Aceh Kini Punya Gedung Sendiri di Jakarta, Penggunaan Pertama untuk Pelantikan IMPAS 2022 - 2024
Sesuai namanya, gedung ini milik Taman Iskandar Muda, organisasi paguyuban masyarakat Aceh Jakarta yang berdiri tahun 1950.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Sesuai namanya, gedung ini milik Taman Iskandar Muda, organisasi paguyuban masyarakat Aceh Jakarta yang berdiri tahun 1950.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Gedung berlantai tiga itu diberi nama Gedung Wisma Taman Iskandar Muda (Gedung Wisma TIM).
Lokasinya di Jalan Tangkuban Perahu Nomor 1 atau Jalan Perahu, Guntur Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sesuai namanya, gedung ini milik Taman Iskandar Muda, organisasi paguyuban masyarakat Aceh Jakarta yang berdiri tahun 1950.
Gedung Wisma TIM diresmikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Senin, 20 Desember 2021.
Di gedung inilah pengurus baru Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Asal Aceh (IMPAS) Jakarta, periode 2022-2024 dilantik dan dikukuhkan oleh Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, Ir Iskandar Syukri, MM , MT, Rabu (6/4/2022), bertepatan dengan hari keempat Ramadhan 1443 H.
Banyak yang hadir, termasuk Ketua Umum PP Taman Iskandar Muda (PPTIM) Surya Darma, Gubernur DKI Jakarta diwakili Kepala Badan Kesbngpol DKI Topan Bakri.
Kemudian Dirjen Adwil Kemendagri Safrizal ZA, Anggota DPR-RI Dapil Aceh, Nasir Djamil dan Anggota DPD-RI Dapil Aceh, Fachrul Razi dan sejumlah tokoh Aceh lainnya.
Ketua PPTIM Surya Darma saat memberi sambutan memanfaatkan kesempatan itu sebagai bentuk laporan khusus kepada Gubernur Aceh dan Gubernur DKI Jakarta, terkait dengan organisasi TIM.
"TIM adalah organisasi paguyuban orang Aceh berdomisili di Jakarta, jadi saya ingin melaporkan khusus kepada dua gubernur, DKI dan Aceh," katanya.
Salah satu yang disinggung adalah keberadaan Gedung Wisma TIM yang belum lama diresmikan.
"Kita sudah punya gedung sendiri, TIM dimanfaatkan kepentingan masyarakat," katanya.
Pelantikan pengurus IMPAS periode 2022-2024, adalah kegiatan pertama sejak gedung diresmikan dan setelah melandainya pandemi.
Surya Darma menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu pembangunan wisma yang mulai dibangun sejak 2015.
Pembangunan berjalan dalam waktu yang lama. Namun berkat dukungan tokoh masyarakat Aceh di Jakarta dan juga Pemerintah Aceh, akhirnya bisa terlaksana pembangunannya.
Dalam pembangunan gedung ini banyak yang punya andil. Bantuan ada yang diberikan berupa fasilitas semen, AC, hingga lift dan sebagainya.
Gedung wisma milik bersama masyarakat Aceh di perantauan ini, menghabiskan dana sekitar Rp 9 miliar.
Itu sudah termasuk bantuan yang diberikan pemerintah Aceh dalam dua periode kepemimpinan, yakni pada masa periode pemerintahan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Gubernur Nova Iriansyah.
"Ini merupakan gedung tempat pusat kegiatan masyarakat Aceh di Jakarta dan aset TIM, sejak awal aset ini milk TIM," ujarnya saat menjawab pertanyaan senator Aceh Fachrul Razi.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, saat meresmikan Gedung Wisma TIM mengatakan, "Kerja sama masyarakat Aceh dengan Pemerintah Aceh sangat luar biasa.
Kerja sama sesama masyarakat, kelompok bisnis, kelompok perbankan, tokoh masyarakat, dan masyarakat kebanyakan, juga menyumbang untuk terbangunnya gedung ini.
Bersama kita kuat bersama kita bisa," katanya.
Gubernur Aceh berharap dengan diresmikannya wisma tempat pusat kegiatan masyarakat Aceh di Jakarta, diaspora Aceh sejagat, terutama warga di lingkungan TIM, bisa bersama-sama Pemerintah Aceh mendukung untuk kemajuan Aceh.
Ketua umum IMPAS2022-204 Nazarullah menyampaikan terima kasih kepada PPTIM yang telah mengizinkan Gedung Wisma TIM dipakai para mahasiswa untuk pelantikan.
"Kita bersyukur dan berterima kasih atas izin yang diberikan oleh PPTIM.
Sebelumnya sempat muncul ide pelantikan direncakan di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Gedung Balai Kota DKI, tapi kemudian kita putuskan di Gedung Wisma TIM ini," kata Nazarullah.
Gedung Wisma TIM terdiri atas empat lantai. Dilengkapi ruang pertemuan, ruang rapat dan ruang kerja. Juga ada ruang parkir dan ruang sekretariat.
Namun Kataa Surya Darma pihaknya masih membutuhkan penataan pemakaian gedung tersebut.
Termasuk menyediakan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk Bank Aceh.
Persis di seberang gedung terdapat Masjid Jami' Tangkuban Perahu yang megah. (*)