Breaking News

Namanya Dicatut Kasus Sumbangan Rp800 Juta, Ali Mochtar Ngabalin Laporkan ke Bareskrim Polri

Adapun laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi nomor: LP/0165/IV/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 7 April 2022.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Mata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berkaca-kaca saat melaporkan kasus dugaan penipuan sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon yang mencatut namanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin resmi melaporkan kasus dugaan penipuan sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon yang mencatut namanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022).

Adapun laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi nomor: LP/0165/IV/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 7 April 2022.

Namun, pihak terlapor dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.

"LP (laporan polisi) dan tadi sudah ada hasilnya, syukur Alhamdulillah. Sudah ada laporan polisi," ujar Ngabalin di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022).

Lebih kanjut, Ngabalin menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada kepolisian.

Sebaliknya, pihaknya kembali menegaskan tak pernah mengeluarkan surat apapun terkait permintaan sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon.

"Kami serahkan semuanya kepada kepolisian, nanti biar polisi menyerahkan penyelidikan. Pokoknya saya tidak pernah bikin surat KSP, baik eksternal maupun internal," pungkas Ngabalin.

Baca juga: Amien Rais Singgung Jokowi Lengser Sebelum 2024, Ngabalin: Mulutnya Tak Sematang Usianya

Baca juga: Pernyataan Jokowi soal Bipang Ambawang Tuai Kontroversi, Ngabalin: Salahnya di Mana?

Diberitakan sebelumnya, Mata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berkaca-kaca saat melaporkan kasus dugaan penipuan sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon yang mencatut namanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022).

Ngabalin menyatakan tidak terima namanya turut diseret dalam pengajuan sumbangan Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon.

Sebaliknya, kasus ini telah mencederai nama baiknya. 

"Saya percaya bahwa ini suatu kejahatan yang sungguh mencederai harkat martabat saya dan tentu saja polisi sebagai suatu institusi negara yang sangat terpercaya di republik ini saya percaya bisa mengambil kerja kerja yang sangat profesional dalam mengungkapkan apa di balik ini semua," ujar Ngabalin.
 
Ia mengaku sedih karena keluarganya terganggu lantaran namanya diseret dalam dugaan kasus penipuan.

Ngabalin mengaku tidak pernah satu kalipun menerima uang dari hasil kejahatan selama hidupnya.

"Hampir 5 tahun saya di KSP itu tidak mengkapitalisasikan. Mungkin banyak orang kenal saya, jabatan dan kedudukan saya. Tapi kami di KSP tidak pernah sama sekali, tidak pernah ada uang yang subhat maupun haram yang melintas dalam tenggorokan kami," tegas Ngabalin.

Lebih lanjut, Ngabalin menyatakan dirinya masih belum mengetahui identitas pelaku yang telah mencatut namanya.

Namun, dia meyakini bahwa Polri bisa mengungkap identitas pelaku yang telah mencemarkan nama baiknya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved