Praktik Prostitusi

Prostitusi Berkedok Rumah Kos Kembali Terungkap, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi hingga Uang Tunai

Petugas juga menemukan barang bukti tissu magic dan satu botol parfum pemikat laki-Laki. Demikian diungkapkan Kasat Reskrim...

Editor: Eddy Fitriadi
TribunLombok.com/Humas Polres Bima Kota
Barang Bukti (BB) dari dugaan praktik prostitusi pada kos-kosan di Kota Bima. Prostitusi Berkedok Rumah Kos Kembali Terungkap, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi hingga Uang Tunai. 

SERAMBINEWS.COM - Tim Polres Bima Kota menemukan tiga pasangan nonmuhrim ketika menggerebek kos-kosan di Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Rabu (6/4/2022).

Petugas juga menemukan barang bukti tissu magic dan satu botol parfum pemikat laki-Laki.

Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu M Rayendra RAP. Disebutkan penggerebekan dilakukan sekitar pukul 20.30 Wita.

"Anggota berhasil mengamankan pemilik kos dan pasangan tidak sah," ucapnya, Sabtu (9/4/2022).

Rayendra menyebutkan, pemilik kos yang diamankan yaitu inisial A usia 48 tahun.

Sedangkan tiga pasangan prostitusi yang diamankan yaitu M usia 29 pekerjaan pegawai swasta, S usia 33 seorang IRT, S usia 28 IRT, SN usia 40 berprofesi sebagai petani, H usia 27 seorang pegawai swasta dan M usia 41, seorang petani.

"Tiga pasangan sejoli yang diamankan bukan pasangan suami istri," ujarnya.

Kasat mengaku, bisnis haram ini berhasil diungkap berdasarkan informasi masyarakat yang resah dengan praktik tersebut.

Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti uang tunai Rp 6.960.000.

Kemudian, dua handuk, dua sprei, empat tissu magic power yang berbeda warna.

"Ada juga ditemukan satu botol parfum pemikat cowok," tuturnya.

Pemilik kos dan tiga pasangan tidak sah, beserta barang bukti telah diamankan ke Mako Satuan Reskrim Reskrim Bima Kota.

Bisnis prostitusi di Kota Bima terus berkembang seiring penggunaan media sosial.

Informasi yang dihimpun TribunLombok.com, ada aplikasi chatting yang kerap digunakan penjual jasa dan pelanggan, untuk bertransaksi.

"Semua dilakukan serba online transaksinya," ungkap seorang warga Bima, yang namanya tidak dipublikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved