Berita Banda Aceh

Ikut Demo ke DPRA, Mahasiswi Unaya Soalkan Kenaikan Harga Bahan Pokok dan BBM 

"Kemarin minyak goreng hilang, hari ini Pertamax naik. Saya juga merasa keberatan atas kenaikan bahan pokok," tambah srikandi Unaya ini.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MASRIZAL
Mahasiswi Unaya sedang menyampaikan orasi dari atas mobil pikap saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRA, Senin (11/4/2022). 

"Kemarin minyak goreng hilang, hari ini Pertamax naik. Saya juga merasa keberatan atas kenaikan bahan pokok," tambah srikandi Unaya ini.

Laporan Masrizal | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPRA, dihadiri mahasiswa dalam jumlah banyak. 

Mereka berasal dari berbagai kampus yang ada di Banda Aceh, Aceh Besar, termasuk Pidie hingga Lhokseumawe. 

Masing-masing utusan kampus, menyanpaikan orasinya melalui pengeras suara dari atas atap mobil pikap yang berdiri di tengah halaman Gedung DPRA.

Dari semua orator yang naik ke panggung, hanya utusan Universitas Abulyatama (Unaya) yang diwakili perempuan. 

Dengan suara lantang, mahasiswi itu berdiri didepan massa dan anggota DPRA yang menyambut massa.

"Kita bediri di sini, hadirnya kita di sini bukan untuk mericuh atau merusak. Tapi saya menyampaikan aspirasi soal kenaikan minyak," katanya.

"Kemarin minyak goreng hilang, hari ini Pertamax naik. Saya juga merasa keberatan atas kenaikan bahan pokok," tambah srikandi Unaya ini.

Baca juga: VIDEO Seorang Perwira Brimob Polda Sulawesi Tenggara Meninggal Dunia Saat Amankan Demo Mahasiswa

Ia yang mengaku berasal dari masyarakat kalangan bawah, sangat merasakan dampak dari kenaikan harga bahan pokok serta BBM.

"Saya mahasiswa dari kalanagan menegah ke bawah. Bisa kalian lihat sepatu saya dari tahun 2019 sampai sekarang," ujarnya sambil memperlihat sepatunya.

"Jika harga bahan pokok naik misalnya, kalian kaum ibu-ibu buat kue pakek apa? Pasir. BBM naik, semuanya naik," ungkapnya kesal.

Menurutnya, kenaikan itu sangat berpengaruh kepada masyarakat menengah ke bawah.

"Masyarakat menegah ke atas biasa saja. Masyarakat menengah ke bawah menangis di rumah," teriak dia.

Sementara orator lain dari Universitas Syiah Kuala (USK) menyampaikan saat ini banyak kebijakan pemintah tidak berpihak kepada rakyat.

"Banyak sekali kebijakan yang memberatkan masyarakat. Tolong pak, sebagai penyambung lidah kami, tolong dengar aspirasi kami dan kami akan menyemai perjuangan rakyat," ucap sang orator.(*)

Baca juga: VIDEO BREAKING NEWS Aksi Demo Mahasiswa BEM Seluruh Indonesia Geruduk Gedung DPR 11 April 2022

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved