Berita Banda Aceh
Gubernur Nova Iriansyah Sampaikan LKPJ Terakhir kepada DPRA, DPRA Bentuk Pansus untuk Telaah
LKPJ itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam sidang paripurna di Gedung DPRA, Banda Aceh, Selasa (12/4/2022) malam.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
LKPJ itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam sidang paripurna di Gedung DPRA, Banda Aceh, Selasa (12/4/2022) malam.
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) 2021.
LKPJ itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam sidang paripurna di Gedung DPRA, Banda Aceh, Selasa (12/4/2022) malam.
LKPJ ini merupakan yang terahir bagi Nova Iriansyah sejak ia dilantik menjadi Gubernur Aceh oleh Mendagri dua tahun lalu menggantikan Irwandi Yusuf yang tersandung hukum.
Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah dilantik Mendagri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada tanggal 5 Juli 2017 untuk masa kerja 2017 – 2022.
Pada tanggal 5 Juli 2022 mendatang, masa tugas Gubernur Aceh periode 2017 – 2022, akan berakhir.
Baca juga: Cek Proyek APBA, Pansus LKPJ Gubernur Turun ke Lapangan
Makanya dalam pidato sambutannya, Gubernur Nova Iriansyah menyampaikan, LKPJ 2021 yang dibacakannya ini merupakan yang terakhir, dalam masa jabatan sebagai Gubernur Aceh.
Nova mengatakan, LKPJ ini merupakan laporan penyelenggaraan tugas pemerintah selama satu tahun anggaran.
Isinya memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilaksanakan Pemerintah Aceh, serta hasil pelaksanaan tugas pembantuan dan penugasan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Memengah (RPJM) Aceh tahun 2017 – 2022.
Selain itu Rencana Kerja Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2021.
"Mengawali penyampaian LKPJ ini terlebih dahulu kami jelaskan tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan yang menggunakan data unaudited, di samping tugas pembantuan," kata Nova.
Pertama pendapatan tahun anggaran 2021 direncanakan Rp 13,86 trilliun lebih, realisasinya terlampui mencapai senilai Rp 13,94 triliun lebih atau sebesar 100,60 persen.
Kedua, belanja direncanakan Rp 16,48 trilliun lebih, terealisir Rp 13,68 trilliun lebih atau sebesar 83,02 persen.
Ketiga penerimaan pembiayaan yang diperoleh dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2020 Rp 3,9 trilliun.