Ramadhan

Memasuki 11 Ramadhan, Simak Penjelasan Ciri-ciri Puasa Diterima Allah

Ciri yang menunjukan puasa seorang muslim diterima adalah seorang muslim yang puasanya diterima oleh Allah harus ada sifat malaikat

Editor: Nur Nihayati
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Ramadan 

Ciri yang menunjukan puasa seorang muslim diterima adalah seorang muslim yang puasanya diterima oleh Allah harus ada sifat malaikat 

SERAMBINEWS.COM - Puasa di bulan suci Ramadhan adalah kewajiban bagi semua ummat muslim.

Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana kriteria atau ciri-ciri puasa seorang muslim diterima?

Berpuasa melakukan ibadah yang wajib dilakukan, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. al-Baqarah (2): 183].

Puasa sendiri memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan mulai dari terbut fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa Ramadan sendiri dilakukan selama 30 hari lamanya, lantas apakah puasa sebulan penuh tersebut akan sepenuhnya diterima oleh Allah SWT?

Baca juga: Begini Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha, Beserta Bacaan Doa setelah Mengerjakan Shalat

Baca juga: Banda Aceh Kembali Level I Covid-19

Baca juga: Raja Salman Salur 1.512 Paket Bantuan untuk Aceh

Dikutip dari aceh.kemenag.go.id, Kasi Pendis Kankemenag Bener Meriah, H Hasbiallah ZA S.Ag menuturkan terkait ciri-ciri puasa umat muslim diterima oleh Allah SWT.

Menurut H Hasbiallah ZA S.Ag menegaksan terdapat sejumlah ciri umat muslim yang puasanya diterima Allah. Apa saja? Berikut diantaranya:

1. Mensifati sebagian sifat Allah

Hal ini dimaksudkan bahwa Allah memiliki sifat Maha Memberi, Maha Pengasih maka dikatakan H Hasbiallah, barang siapa yang setelah Ramadan masih rajin bersedekah dan berinfak serta berbuat baik ini menandakan bahwa puasanya diterima Allah SWT.

2. Melekat sifat malaikat

Ciri yang menunjukan puasa seorang muslim diterima adalah seorang muslim yang puasanya diterima oleh Allah harus ada sifat malaikat yang ada pada dirinya.

3. Melekat sebagian sifat Rasulullah

Selanjutnya, umat muslim yang diterima puasa oleh Allah juga akan melekat sebagia sifat Rasullullah.

"Yang kedua, harus ada sifat malaikat pada diri kita, yang ketiga menyifati sebagian atau semua sifat rasul; yang ketiga, harus menyifati sifat sifat orang yang bertakwa," ujar H Hasbiallah ZA SAg.

Lebih jauh, H Hasbiallah juga mengungkapkan bahwa salah satu sifat yang tidak boleh dimiliki seorang muslim adalah sifat iblis.

"Melarang orang berbuat baik, sombong, angkuh, dengki dan sifat buruk lainnya, itulah sifat iblis," ujarnya.

Lantas apakah di hari ke 10 ini puasa kita diterima oleh Allah SWT? Jika belum, maka tak ada salahnya jika kita memperbaiki diri di beberapa terakhir sebelum hari raya Idul Fitri tiba.

Menurut H. Imam Masyhadi, dalam khotbah Jum'at berjudul "Lima Dosa yang Menghapus Pahala Puasa" yang diterbitkan dalam PDF di laman Kemenag Jatim, ada dosa tertentu yang dapat mengurangi pahala berpuasa.

5 Perbuatan yang Menghapus Pahala Puasa

1. Berbohong

Orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, namun melakukan kebohongan maka pahala puasanya akan berkurang.

Orang berbohong adakalanya hanya untuk iseng, untuk mempermudah urusan dan menghindari pertanyaan- pertanyaan yang tidak penting.

Hal ini dikarenakan berbohong dapat menyebabkan sesuatu yang buruk.

Ada pula berbohong untuk mencari keuntungan, atau tidak mendapatkan keuntungan tetapi mengakibatkan kerugian orang lain.

2. Ghibah

Ghibah atau menggunjing adalah perbuatan menceritakan orang lain tentang perkataannya, perbuatannya atau keadaan pribadinya.

Adapun isi cerita itu benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Jika yang diceritakan itu tentang kebaikannya atau hal-hal yang tidak membuatnya sakit hati, gunjingan ini boleh dan tidak berdosa, seperti menceritakan tentang kelucuan, kecerdikan dan sebagainya.

Gunjingan yang haram adalah dengan ukuran, sekiranya orang yang digunjingkan itu mendengar, ia tidak rela.

Nabi Muhammad SAW menjelaskan maksud ghibah ini dengan sabdanya :

“(ghibah adalah) engkau ceritakan tentang saudaramu, yang sekiranya ia mendengar ia tidak rela.”

Jika isi gunjingan itu melebihi keadaan yang sebenarnya, atau mengada-ada dengan menambah keburukannya, maka itu disebut Fitnah.

Fitnah ini lebih buruk dari pada ghibah dan berakibat lebih berbahaya.

Hukum fitnah juga haram dan jika dilakukan dalam bulan Romadhon, serta dapat menghapuskan pahala puasa.

3. Mengadu Orang Agar Bermusuhan

Perbuatan mengadu dua orang atau lebih dengan tujuan menimbulkan permusuhan dapat mengurangi bahkan menghapus pahala orang yang berpuasa.

Mengadu orang merupakan tindak lanjut dari gunjingan atau fitnahan.

Permusuhan yang terjadi akibat diadu akan membawa kerugian pada banyak pihak.

4. Melakukan Sumpah Palsu

Orang yang bersumpah palsu pasti dengan sengaja akan menguntungkan suatu pihak dan merugikan pihak yang lain.

Sumpah palsu ini berhubungan dengan berbohong.

Perbuatan dosa ini akan menghilangkan kebenaran berganti dengan kezholiman.

5. Memandang Lawan Jenis dengan Syahwat

Orang yang sedang berpuasa wajib menahan hawa nafsu, termasuk hasrat terhadap lawan jenis.

Makna dari syahwat di sini adalah adanya dorongan dari hati untuk memandangnya atau meneruskan pandangan yang mulanya tidak disengaja.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Masuki Hari 10 Ramadhan, Apakah Puasa Kita Diterima Allah? Ini Penjelasan Ciri Puasa Diterima Allah,

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved