Utang RI Tembus Rp 7.000 T, Apa yang Akan Dilakukan Sri Mulyani Agar Tak Bangkrut Seperti Sri Lanka?
Data per 28 Februari lalu, seperti dikutip dari APBN Kita, utang negara tercatat sebesar Rp 7.014,58 T.
Di sisi lain, APBN akan melakukan reformasi di bidang pendapatan negara, belanja negara, dan di bidang pembiayaan dengan membangun pembiayaan yang makin inovatif.
"Ini adalah bagian untuk mendesain APBN 2023 kembali menuju pada defisit di bawah 3 persen, yaitu agar jumlah kebutuhan untuk menerbitkan surat utang bisa diturunkan secara bertahap, namun tetap berhati-hati," ucapnya.
Secara rinci, pendapatan negara dipatok pada kisaran Rp 2.255,5 triliun hingga Rp 2.382,6 triliun untuk tahun 2023.
Porsi pendapatan negara itu mencapai 11,28 - 11,76 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI. Lalu, porsi belanja negara di kisaran Rp 2.818,1 triliun hingga Rp 2.979,3 triliun.
Besarannya setara dengan 14,09 hingga 14,71 persen dari PDB. Belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat (BPP) sekitar Rp 2.017 triliun - Rp 2.152 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 800 - 826 triliun.
"Dengan belanja tersebut dan penerimaan yang tadi telah disampaikan defisit APBN tahun depan akan dirancang pada kisaran Rp 562,6 triliun, hingga Rp 596,7 triliun atau ini berarti 2,81 hingga 2,95 persen dari PDB," tandas Sri Mulyani. (Fika Nurul Ulya/Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Utang RI Tembus Rp 7.000 Triliun, Ini Strategi Sri Mulyani Agar Indonesia Tak Seperti Sri Lanka
Baca juga: Salah Umumkan Tersangka Pengeroyokan Ade Armando, Polisi Terancam Digugat
Baca juga: Hendak Menikah, Wanita Ini Malah Pergoki Calon Suaminya Selingkuh, Syok Lihat Pemandangan Tak Pantas
Baca juga: THR dan Gaji ke-13 ASN Segera Cair, Ada Tambahan Tunjangan Kinerja (TUKIN) 50 Persen