Berita Banda Aceh
Harga Tiket Melambung, HIPMI Banda Aceh Minta Kemenhub RI Tambah Maskapai Penerbangan ke Aceh
Fuadi Satria sangat berharap, Pemerintah Aceh dan Kemenhub RI dapat segera memberikan solusi. Salah satunya dengan menambah jumlah maskapai ...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Fuadi Satria sangat berharap, Pemerintah Aceh dan Kemenhub RI dapat segera memberikan solusi. Salah satunya dengan menambah jumlah maskapai penerbangan ke Aceh.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Udara, diminta untuk menambahkan maskapai penerbangan untuk rute ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar.
Saat ini, penerbangan dari dan ke bandara kebanggaan masyarakat Aceh itu hanya dilayani oleh satu maskapai saja untuk rute Aceh-Medan (pp).
Akibatnya, harga tiket menjadi sangat tinggi dan jumlah penumpang pun menurun.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Banda Aceh, Fuadi Satria, Jumat (15/4/2022).
“Kondisi tersebut tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi dan investasi yang ada di Aceh, serta pemulihan ekonomi secara nasional. Seharusnya aktivitas di bandara SIM menjadi salah satu tolak ukur pemulihan ekonomi Aceh,” kata Fuadi Satria.
Fuadi Satria sangat berharap, Pemerintah Aceh dan Kemenhub RI dapat segera memberikan solusi.
Salah satunya dengan menambah jumlah maskapai penerbangan ke Aceh.
Baca juga: Hipmi Aceh Perkenalkan Produk Lokal ke Singapura
Hal itu tentunya, akan sangat berpengaruh terhadap dunia usaha dan pariwisata yang ada di Aceh.
Apalagi, saat ini pendemi Covid-19 di Aceh sudah menurun.
Ia menjelaskan kondisi seperti sekarang banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang bepergian menggunakan jalur udara, baik itu masyarakat luar yang hendak ke Aceh maupun warga Aceh yang hendak ke luar daerah.
“Sebagai contoh pada pelaksanaan Muktamar IDI beberapa waktu lalu di Banda Aceh. Hampir semua yang mengikuti even nasional tersebut mengeluh dengan jumlah maskapai yang ada dan harga tiketnya yang sangat tidak wajar. Bahkan ada peserta yang transit di Kuala Namu dan menempuh jalur darat ke Banda Aceh. Hal ini tentunya menyebabkan aktivitas di Bandara SIM menjadi lesu yang berakibat banyak para pekerja di sana yang harus kehilangan pekerjaannya,” ujarnya.
Fuadi Satria menambahkan musim mudik lebaran sudah di depan mata, dimana Presiden Jokowi memprediksi jumlah pemudik secara nasional mencapai 85 juta orang.
Jika kondisi penerbangan masih seperti sekarang ini, maka kondisi ekonomi Aceh akan semakin terpuruk dan lambat untuk pulih.