Ramadhan

Berikut, Amalan Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Ciri-ciri Orang Dapat Malam Kemuliaan

Sebelum datangnya Malam Lailatul Qadar, tak ada salahnya mengetahui amalan yang bisa menyambut malam kemuliaan itu. 

Editor: Nur Nihayati
NET
Ilustrasi malam lailatul qadar 

Sebelum datangnya Malam Lailatul Qadar, tak ada salahnya mengetahui amalan yang bisa menyambut malam kemuliaan itu. 

SERAMBINEWS.COM - Tak terasa puasa Ramadhan 1443 H sudah memasuki hari ke 15.

Berikut amalan Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, beserta ciri-ciri orang yang mendapat malam kemuliaan.

Bagi Umat Islam, Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam istimewa di Bulan Ramadan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Al Qadar ayat 3-4:

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

Sebelum datangnya Malam Lailatul Qadar, tak ada salahnya mengetahui amalan yang bisa menyambut malam kemuliaan itu. 

Baca juga: Wow! Pendapatan Fuji Capai 14 M Setahun dan Dijuluki Rich Aunty untuk Gala, Lampaui Mimpi Mayang?

Baca juga: BPJN akan Pasang Jembatan Bailey Pengganti Jembatan Semadam yang Diputus Banjir Bandang

Baca juga: Olla Ramlan Akhirnya Ungkap Alasan Gugat Cerai Aufar Hutapea: Aku Terluka

Hadis Nabi menyebut agar umat Islam mencari Lailatul Qadar di 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Hal ini seperti sabda Rasulullah: "Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Dimana Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa yang lalu.

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Arti dari perkataan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.

Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved