Berita Aceh Selatan
Kisah Inspiratif, Mislina Dosen Poltas Peduli Sampah
Mislina menampung sampah dari masyarakat berupa karton kardus, botol plastik, kertas, pampers, kaleng dan botol dengan harga pasaran.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Setiap manusia menghasilkan sampah, baik yang berasal dari rumah tangga maupun industri. Bila sampah-sampah tersebut tidak didaur ulang, maka akan merusak lingkungan dan bila dibiarkan menumpuk serta berserakan di lingkungan pemukiman warga akan menjadi sumber berbagai penyakit yang berbahaya.
Mislina, ST., MT merupakan Dosen Politeknik Aceh Selatan yang begitu prihatin melihat masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan menumpuk di tepi jalan, pasar-pasar, termasuk yang membuang ke sungai. Melihat kondisi seperti ini, Mislina tidak segan-segan memungut langsung sampah yang di temuinya.
Mislina kepada Serambinews.com, Selasa (19/04/22) mengatakan, pihaknya telah membuat Yayasan Taawanu Alal Birri Wattaqwa yang berkonsentrasi di bidang lingkungan dan Pendidikan berdiri pada tanggal 15 Januari 2022 yang beralamat di Gampong Suaq Hulu, Dusun Tengah, Kecamatan Samadua.
"Kami juga menampung sampah dari masyarakat berupa karton kardus, botol plastik, kertas, pampers, kaleng dan botol dengan harga pasaran. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada warga, bahwa sampah bisa berdaya guna, baik sampah organik yang bisa menjadi pupuk kompos dan anorganik bisa didaur ulang kembali," kata Mislina.
Lanjutnya, pihaknya siap menjemput sampah ke rumah-rumah dan menerima sedekah sampah dari masyarakat, termasuk pampers bekas. Mislina juga mengajak kepada semua pihak, baik aktivis, LSM, mahasiswa, siswa, santri dan masyarakat umum bergabung dengan Yayasan yang baru dibentuknya.(*)
Baca juga: Ini Permintaan Mendagri kepada Pemda untuk Atasi Persoalan Sampah