Luar Negeri
Mengenal Linkoping, Kota di Swedia yang Rusuh Setelah Dibakarnya Al-Quran oleh Pemimpin Partai
Pertambahan jumlah muslim yang sangat pesat, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran bagi pemimpin Islam di Linkoping.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Mayoritas anggota jemaah berasal dari Timur Tengah dan Afrika, khususnya Somalia, tetapi ada juga semakin banyak mualaf Swedia serta mahasiswa tamu Muslim di Universitas Linköping.
Baca juga: VIDEO Kronologi Kerusuhan di Swedia Menentang Aksi Pembakaran Al Quran
Seiring berjalannya waktu, sidang semakin berkembang dan begitu pula kebutuhan akan fasilitas.
Saat ini IFIL menyewakan bangunan seluas kurang lebih 150 m2, tepat di luar pusat kota, yang berfungsi sebagai masjid dan balai pertemuan bagi umat Islam Linköping.
Tempat ini juga digunakan untuk pendidikan anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Tumbuh 500 Persen
Sejak tahun 1992 jemaah telah tumbuh 500 persen dan aktivitasnya semakin beragam dan kompleks, tidak terkecuali dalam interaksinya dengan masyarakat sekitar.
Banyaknya pengunjung dan aktivitas yang diminati membutuhkan fasilitas yang kurang di tempat yang ada sekarang.
Karena itu asosiasi tidak dapat memperluas aktivitasnya dan terpaksa memprioritaskan beberapa aktivitas dengan mengorbankan yang lain.
Tempatnya tidak disesuaikan, juga tidak memiliki kapasitas, untuk menyambut tamu, kunjungan belajar, berbagai aktor sosial dan kemasyarakatan, atau mereka yang ingin belajar lebih banyak tentang Islam.
Sebaliknya asosiasi terpaksa mencari tempat alternatif untuk beberapa kegiatannya, yang akhirnya menjadi mahal, tidak praktis, dan tidak pasti.
Kekhawatiran yang semakin meningkat dan serius adalah kenyataan bahwa para peserta salat Jumat dan salat berjamaah lainnya dipaksa untuk melakukan salat mereka di udara terbuka di luar masjid, di ruang publik di tanah yang sebenarnya tidak dimiliki oleh asosiasi tersebut.
Kegiatan Keagamaan
Terlepas dari keadaan ini, asosiasi menawarkan layanan dasar, seperti kemungkinan untuk melaksanakan salat lima waktu, salat Jumat, salat khusus (tarawih) bulan puasa, dan salat Idul Fitri; serta meresmikan pernikahan untuk pasangan dan keluarga Muslim yang membantu pada saat berkabung dengan memberikan pemakaman.
Asosiasi ini juga menyelenggarakan pendidikan Alquran, bahasa Arab, pengetahuan Islam, dan banyak lagi; serta menyelenggarakan kuliah tentang berbagai mata pelajaran, program dan konferensi keluarga dan remaja.
Selain itu, Asosiasi ini membantu dengan bimbingan dalam berbagai masalah masyarakat melalui konseling keluarga serta konseling dalam masalah ekonomi dan hukum.