Internasional

Pembatasan Ketat di Shanghai Dilanjutkan, Penderitaan Penduduk Terjebak di Rumah Semakin Panjang

Shanghai, China kembali melanjutkan pembatasan ketat, bahkan di distrik-distrik yang berhasil mencegah penularan Covid-19 menjadi nol.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Salah satu sudut Kot Shanghai, China tampak sepi dari arus kenderaan, hanya terlihat seorang petugas berpakaian APD dan warga sipil. 

SERAMBINEWS.COM, SHANGHAI - Shanghai, China kembali melanjutkan pembatasan ketat, bahkan di distrik-distrik yang berhasil mencegah penularan Covid-19 menjadi nol.

Sehingga, akan memperpanjang penderitaan bagi banyak penduduk yang telah terjebak di rumah selama bulan ini.

Penilaian itu, didorong oleh peningkatan tak terduga dalam jumlah kasus di luar area karantina.

Dimana, setelah pejabat kesehatan awal pekan ini telah memicu harapan beberapa kembali normal dengan mengatakan tren dalam beberapa hari terakhir menunjukkan Shanghai telah secara efektif membatasi penularan.

Pada konferensi pers reguler, seorang pejabat dari distrik Chongming, daerah pulau terpencil, mengatakan sebagian besar pembatasan akan tetap diberlakukan.

Meskipun telah melaporkan nol kasus di luar daerah karantina dan 90 persen dari 640.000 atau lebih penduduknya sekarang berada di teori diizinkan meninggalkan rumah mereka.

“Bagi mereka yang berada di daerah pencegahan, kita harus terus memastikan tidak menjadi daerah 'bebas terbang',” kata Wakil Gubernur Zhang Zhitong.

Dia merujuk pada lingkungan yang memenuhi kriteria penduduk untuk diizinkan keluar.

Baca juga: Kota Shanghai Laporkan Kematian Pertama Kasus Virus Corona, Akibat Tanpa Disuntik Vaksin Covid-19

Supermarket akan tetap tutup untuk pembeli, kendaraan tidak akan diizinkan di jalan tanpa persetujuan, dan hanya satu orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan meninggalkan rumah setiap hari di beberapa kota di Chongming, katanya.

Distrik pusat Jingan, rumah bagi hampir 1 juta orang dan beberapa mal paling mencolok di kota itu, mengumumkan pada Kamis (21/4/2022), tidak akan lagi mengizinkan penduduk keluar dari kompleks perumahan.

Dengan alasan risiko pertemuan besar akan dapat memicu penyebaran Covid-19.

Frustrasi meningkat di antara orang-orang yang mengira awal minggu ini kehidupan mereka mungkin mulai berangsur-angsur kembali normal.

“Saya tidak lagi memiliki kekuatan untuk mengeluh tentang tindakan yang berubah dari siang ke malam,” tulis seorang warga Jingan di media sosial.

“Dan ini bahkan bukan masalah yang layak disebut di antara masalah serius yang dihadapi Shanghai," tambahnya, seperti dilansir Reuters (21/4/20220.

Sebuah video interaksi tegang antara seorang warga Jingan dan seorang pejabat komite lingkungan beredar luas di media sosial China pada Rabu malam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved