Anggota TNI Ditikam Preman di Terminal Pinang Baris Medan, Bukan Masalah Wanita Tapi Karena Hal Ini
Pelaku merupakan seorang preman sekaligus mandor angkutan umum yang sering mangkal di terminal Pinang Baris.
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Polisi menangkap Herry, pelaku pembacokan Babinsa Serda Suriadi di Terminal Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara pada Selasa (19/4/2022).
Pelaku merupakan seorang preman sekaligus mandor angkutan umum yang sering mangkal di terminal Pinang Baris.
Namun antara Suriadi dan Herry saling mengenal satu sama lainnya dan tidak punya masalah apa apa diantara mereka kedua.
"Selama ini saya tidak ada permasalahan dengan si Herry Nongol itu. Malah dia dengan saya itu sering minta tolong, minta uang dan makan".
"Karena dia di sana itu kerja sebagai kutip uang-uang sama bus-bus di sana. Sama keluarga, orang tua saya kenal semua dan punya hubungan bagus," kata Suriadi kepada Tribun Medan, Jumat (22/4/2022).
Kerena kedekatan itu, Suardi mengaku tidak menyangka Herry akan berbuat seperti itu.
Pelaku sendiri dikenal dengan pribadi yang suka buat onar di terminal Pinang Baris.
Selain itu, Herry diketahui sering ilusi dan berbicara ngawur.
Termasuk soal pengakuannya yang melakukan pembacokan terhadap Suriadi lantaran masalah wanita yang mereka perebutkan.

Baca juga: Memilukan, Pria Ogan Ilir Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal di Hadapan Istri dan Anaknya
Baca juga: Sosok Iska, Gadis Muda Tewas Dibacok OTK, Baru 2 Bulan Merantau ke Bekasi, Aktif di Media Sosial
"Tapi kenapa malah saya diberitakan karena menggangu perempuan si Herry Nongol".
"Di situ disebutkan karena saya ikut memperkosa perempuan bersama satpam, kepala terminal, babinsa dan dia terakhir.
"Dan katanya dia dapat messenger jika mendapat uang 1 milliar dari perempuan kalau membacok saya," kata Suriadi.
Pernyataan itu disampaikan Herry saat dimintai keterangan oleh Polisi usai ditangkap.
Pernyataan ngawur itu kata Suardi tidak lepas dari aktivitas Herry sebagai pecandu narkoba. Hal itulah yang membuat dia suka berbuat onar dan ilusi.
"Itu dia memang pecandu narkoba, pakai sabu sabu. Makanya kalau bicara suka ilusi. Kadang dia sadar, kadang dia mau marah marah dan bicara ngawur. Karena saya sudah empat tahun sebagai Babinsa di sana jadi cukup kenal," kata dia.