Infrastruktur

Pemerintah Aceh Tingkatkan Ruas Jalan Meulaboh-Perbatasan Pidie

Program pelebaran dan pengaspalan badan jalan di daerah perbatasan, tujuannya untuk meningkatkan

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Mesin giling sedang bekerja memadatkan badan jalan yang akan dilebarkan pada ruas jalan Meulaboh - Gempang Pidie, Kamis (21/4/2022). 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh sejak tahun 2021 lalu, sampai tahun 2022 dan seterusnya memprogramkan peningkatan badan jalan daerah perbatasan, antar kabupaten-kota dengan cara melebarkan 4 meter menjadi 6 meter dan mengaspalnya.

“Program pelebaran dan pengaspalan badan jalan di daerah perbatasan, tujuannya untuk meningkatkan arus transportasi barang dan penumpang antar daerah, agar menjadi lebih baik lagi,” kata Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, SH, MH, kepada Serambinews.com, Kamis (21/4/2022) pada saat meninjau pelebaran badan jalan Meulaboh, Aceh Barat sampai perbatasan Kabupaten Pidie.

Rusak Tergerus Air Sungai Tadu, Pemerintah Aceh Perbaiki Jalan Kuala Tuha - Lamie, Rumah Bagaimana?

Ahmad Dadek mengatakan, jalan Meulaboh – Perbatasan Kabupaten Pidie ini, merupakan salah jalan tembus lintas tengah yang dibuka pada masa Gubernur Aceh, Prof Dr Ibrahim Hasan MBA.

Ide pembukaan jalan tembus Meulaboh, Aceh Barat – Geumpang, Pidie  ini, kata Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, sebagai jalan alternatif, seandainya ruas jalan Lamno-Banda Aceh, via Gunung Geurute, Kulu Paro, Aceh Jaya-Aceh Besar mengalami gangguan.

Misalnya terjadi tanah longsor dan badan jalannya amblas ke dasar laut, arus transportasi barang dan penumpang, jadi terputus dan terhenti, jalan itu bisa digunakan.

Jelang Mudik 2022, DPRA Minta PUPR dan BPJN Siagakan Alat Berat dan Benahi Jalan Rusak

Dadek mengatakan, badan jalan nasional yang ada di kawasan Gunung Geurute, Kulu dan Paro itu, berada di pinggiran gunung dan sangat rawan terjadi bencana tanah longsor.

Apa yang menjadi kekhawatiran Alm Prof Dr Ibrahim Hasan, saat itu menjadi kenyataan. Pada tanggal 26 Desember 2004, Aceh dilanda bencana gempa bumi dan tsunami yang sangat dahsyat, membuat ruas jalan pantai berat, dari Kota Calang, Aceh Jaya - perbatasan Aceh Besar rusak parah tidak bisa dilalui, kendaraan bermotor, karena sudah digerus oleh air laut pada saat terjadi bencana tsunami.

Ruas jalan Geumpang Pidie – Meulaboh Aceh Barat, yang telah dibuka pada masa Gubernur Aceh, Ibrahim Hasan itu, menjadi jalan alternatif yang sangat penting dan strategis, untuk menyuplai bahan makanan dan obat bagi pengungsi bencana alam dan masyarakat pantai barat selatan Aceh yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami.

Sejak tahun 2004 –  2022 ini, kata Ahmad Dadek, jalan Geumpang Pidie – Meulaboh Aceh Barat tersebut, masih banyak yang melaluinya untuk arus transportasi barang dan penumpang. Di lintasan ruas jalan itu, banyak terdapat tanaman pangan, perkebunan rakyat, seperti kelapa sawit, karet, aren, coklat, kelapa, dan lainnya, yang perlu dijual ke kota, pada saat panen dan peternakan, maupun perikanan darat.

Karena, hasil bumi di daerah perbatasan itu sangat banyak yang harus dipasarkan ke kota, kata Ahmad Dadek, maka ruas jalan itu perlu ditingkatkan, untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi arus transportasi barang dan penumpang.

Untuk itu, pada tahun 2022 ini, kata Ahmad Dadek, pada ruas jalan tersebut, Pemerintah Aceh mengalokasikan dana dari dua sumber yaitu APBA dan DAK APBN senilai Rp 30 miliar lebih, untuk pelebaran dan pengaspalan badan jalannya dari 4 meter menjadi 6 meter.

Kunjungan kami ke lokasi proyek ini, kata Dadek, untuk melihat langsung, apakah pekerjaan pelebaran badan jalannya sudah dimulai atau belum oleh kontraktor yang memenangkan tender proyeknya. Alhamdulillah, kedua rekanan lokal yang menjadi pemenang dua paket proyek pelebaran dan peningkatan badan jalan Meulaboh, Aceh Barat - Gampang Pidie, sudah bekerja.

Pada saat dilokasi proyek, Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek mengatakan, kepada rekanan lokal yang telah memulai pekerjaan paket proyek pelebaran dan peningkatan mutu jalan Meulaboh – Geumpang ini, kerjakan proyek ini dengan baik dan berkualitas, agar masa pakainya jadi lama.

Kalau rekanan mengerjakan proyek ini dengan kualitas yang tinggi, kata Ahmad Dadek, ini merupakan amal ibadah rekanan untuk akhirat dan nama baik rekanan untuk perusahaan, agar dalam pelelangan tahun selanjutnya bisa mendapat pekerjaan proyek jalan yang lebih banyak lagi, atas prestasinya telah bekerja dengan bagus untuk pekerjaan proyek jalan pada tahun ini dan tahun sebelumnya.

Pemerintah Aceh, di bawah kepimpinan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, kata Ahmad Dadek, sangat fokus dengan pembangunan infrastrukturnya. Semua ruas jalan perbatasan antar kabupaten-kota, yang sudah rusak diperbaiki dan yang badan jalannya sudah sempit karena frekuensi kendaraan yang melalui ruas jalan itu semakin banyak dan meningkat, dilakukan pelebaran dan peningkatan mutu jalan, dengan melakukan pengaspalan, AC-WC dan AC - BC.

Jadi, ruas jalan perbatasan antar kabupaten yang kita lakukan perbaikan dan pelebaran serta pengaspalan tidak hanya Meulaboh – Geumpang, tapi Takengon -Nagan Raya, melalui sumber dana APBN, Gayo Lues Abdya, melalui sumber dana APBA, demikian juga ruas Gayo Lues - Aceh Timur dan lainnya.

Pelebaran dan peningkatan badan jalan di daerah perbatasan antar kabupaten-kota itu, menurut Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, kata Ahmad Dadek, bagian dari upaya pemerintahnya untuk menghilangkan isolasi antar daerah.

“Kecuali itu, untuk memacu pertumbuhan ekonomi rakyat di pedesaan, melalui kelancaran arus transportasi barang dan penumpang untuk keadilan dan mencapai kesejahteraan masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di pedesaan,” ujar Dadek.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved