Konflik Rusia vs Ukraina
Wilayah Luhansk Takluk, Warganya Kibarkan Bendera Pasukan Khusus Chechnya hingga Ikut Bertakbir
Ia menyebutkan bahwa kota Rubizhne di Republik Rakyat Luhansk telah berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia.
SERAMBINEWS.COM - Pasukan Chechnya kembali mengklaim kemenangan dalam menguasai wilayah Ukrina.
Kali ini, pasukan Checnya kembali menguasai Kota di wilayah Rubizhne di sebelah TImur Ukraina.
Hal ini dilaporkan Wakil komandan unit Pasukan Chechnya, Khasein Muduev melalui Telegram Kadyrov_95 pada Kamis (21/4/2022).
Ia menyebutkan bahwa kota Rubizhne di Republik Rakyat Luhansk telah berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia.
Para pasukan khsusus Axmat bersama dengan personel militer Rusia dan unit-unit milisi rakyat LPR berhasil memukur mundur para tentara ukraina ke luar kota.
Para pasukan Chechnya mengibarkan bendera Presiden Ramzan Kadyrov dan bendera Rusia berdampingan di pintu masuk kota.
"Sekarang setiap pengikut Ukraina akan berpikir seratus kali sebelum mengambil langkah menuju Rubizhne," tulisnya.
Dalam video yang dibagikan akun telegram kadyrov_95, ada seorang penduduk yang meminta bendera dari pasukan khusus Chechnya.
Penduduk tersebut meminta pasukan khusus Chechnya untuk mengibarkan bendera yang mereka pegang di daerah tersebut.
Bahkan jika para tentara Ukraina berani masuk maka langkah itu akan sangat merugikannya, karena pasukan keamanan Chechnya didirikan dengan kuat di kota dan akan segera mulai menjaga penduduknya sepanjang waktu. (*)
Mengenal Wilayah Luhansk dan Donetsk serta Alasan Mengapa Vladimir Putin Ingin Kuasai Donbass
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut bahwa pertempuran Donbass telah dimulai, merujuk pada serangan pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.
"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," kata Zelensky.
"Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari," imbuhnya.
Dalam sebuah postingan media sosial, militer Ukraina mengatakan "perang fase kedua telah dimulai".