Internasional
Harga Pangan Melonjak, Seorang Pedagang Pakistan Tidak Keluhkan Kekurangan Bayaran dari Konsumen
Harga pangan termasuk sayur-sayuran melonjak selama bulan suci Ramadhan di Pakistan.
Tetapi pelanggan menganggapnya sebagai alasan yang lemah.
Maula Dad Kakar, yang sedang membeli sayuran di toko Muhammad, mengatakan di Eropa dan negara-negara Teluk adalah umum, harga makanan lebih murah selama Ramadhan.
Tetapi di Pakistan penjual melakukan hal yang sebaliknya.
“Pemerintah harus menindak tegas pedagang kaki lima yang menjarah rakyat miskin selama Ramadhan,” katanya.
Pihak berwenang telah berusaha melakukan itu.
Komite Pengendalian Harga Balochistan telah menutup lebih dari 100 toko di provinsi tersebut selama dua minggu pertama Ramadhan karena melanggar daftar harga pemerintah.
Di samping tindakan hukuman, mereka juga berusaha mendorong kemurahan hati.
Farah Azeem Shah, juru bicara pemerintah Balochistan, mengatakan upaya Muhammad tidak luput dari perhatian.
“Wakil komisaris telah mengunjungi toko Muhammad minggu lalu dan menunjukkan apresiasinya atas inisiatifnya,” katanya.
“Pemerintah provinsi akan terus mendukung pemilik toko yang menjual makanan yang dapat dimakan dengan harga murah dan memberikan preseden positif kepada masyarakat," harapnya.
Menurut daftar harga pemerintah yang terpampang di toko Muhammad, lemon dijual seharga 780 rupee ($4) per kg.
Muhammad menjualnya seharga Rs700.
Baca juga: Babinsa Lamteh Dampingi Petani Rawat Kebun Sayur
Harga resmi tomat adalah 60 rupee per kg, tetapi dia menjualnya seharga 50 rupee.
Faqeer Muhammad, seorang pensiunan pegawai kereta api berusia 62 tahun, telah membeli sayuran darinya selama 15 tahun terakhir.
“Ada orang langka di Quetta seperti Haji Sultan, yang tahu arti dan kewajiban sebenarnya dari Ramadhan,” katanya kepada Arab News.
Penjual sayur tahu itu. “Sebagai seorang Muslim, saya percaya Ramadhan adalah bulan penuh berkah,” katanya.
“Daripada menimbulkan masalah tambahan, kita harus memberikan kenyamanan dan kelegaan bagi orang lain," ujarnya.(*)