Pemuda Ini Tega Bakar Temannya Hidup-hidup, Dipicu Perkara Tak Dibolehkan Beli Ikan

Dimas nyaris meregang nyawa lantaran dibakar hidup-hidup oleh temannya yang juga sama-sama pemuda.

Editor: Faisal Zamzami
kolase Instagram
Perkara Tak Dibolehkan Beli Ikan, Pemuda di Jogja Ini Tega Bakar Temannya Hidup-hidup, Begini Kondisi Korban 

SERAMBINEWS.COM - Mahasiswa bernama Dimas atau DT seolah tak menyangka bakal jadi korban kekejaman teman sepermainannya.

Dimas nyaris meregang nyawa lantaran dibakar hidup-hidup oleh temannya yang juga sama-sama pemuda.

Akibat peristiwa tersebut, kondisi pria 21 tahun itu pun menyedihkan.

Dimas yang kini dirawat di RSUP Dr Sardjito harus menjalani dua kali operasi besar.

Dirawat sejak 23 Maret 2022, kisah warga Megangsan, Kota Yogyakarta itu baru viral baru-baru ini.

Ya, cerita Dimas yang secara sadis dibakar hidup-hidup oleh temannya tengah jadi perbincangan khalayak di linimasa.


Publik merasa iba dengan nasib mahasiswa UTY itu yang nyaris kehilangan masa depan.

Sebab unggahan ayah Dimas, Purwito yang sedang menggalang donasi untuk penyembuhan anaknya di KitaBisa.com viral.

Untuk biaya operasi dan perawatan, Dimas membutuhkan bantuan sebesar Rp 240 juta.

 
Namun hingga kini, donasi untuk Dimas hanya terkumpul Rp 81 juta.

 

Penyelidikan Polisi

Kasus pembakaran hidup-hidup yang dilakukan teman Dimas itu kini diselidiki pihak kepolisian.

Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto mengurai penyebab insiden nahas itu menimpa Dimas.

Diungkap Kompol Rachmadiwanto, pemuda berinisial J itu nekat menyiram bensin dan membakar Dimas karena hal sepele, yakni jual beli knalpot.

Padahal hubungan korban dan pelaku adalah teman dekat.

“Masalah jual beli knalpot. Sudah ditawar pelaku kemudian harga sepakat, ternyata ada temannya lain lebih tinggi dikasihkan,” kata Kompol Rachmadiwanto dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Minggu (24/4/2022).

Menurut keterangan saksi, antara pelaku dan korban sempat terjadi cekcok mulut.

Lalu, terduga pelaku mendatangi kediaman Dimas di Mergangsan, Kota Yogyakarta, ditemani dua orang lain yang diduga juga merupakan teman korban.

Pelaku langsung naik pitam ketika mengetahui barang incarannya telah berpindah tangan.

Kemudian korban diduga disiram bensin oleh satu dari tiga rekannya yang datang ke rumah korban kala itu.

Baca juga: Sosok Mayat Pria yang Dibakar dan Leher Digorok di Tanjungbalai Terungkap, Keluarga Terima Jenazah

Baca juga: Kantor Keuchik Seuneubok Dalam Langsa Diduga Dibakar, Polisi Sudah Mintai Keterangan Sejumlah Saksi

Penjelasan Ayah Korban

Melengkapi penjelasan polisi, ayah korban, Purwito mengurai cerita berbeda.

Menurut versi korban, ada perihal lain yang membuat pelaku tega membakar Dimas hidup-hidup.

Bukan knalpot, pelaku rupanya naik gelap mata gara-gara jual beli ikan.

Peristiwa itu bermula saat Dimas didatangi tiga temannya, J, A, dan Z untuk nongkrong.

Berbincang santai, A lantas membahas soal knalpot motor dan ikan.

Menyimak perbincangan itu, Dimas yang merupakan penjual knalpot dan ikan pun meresponnya.

Apalagi saat temannya, J meminta agar Dimas menjual knalpot dengan harga murah.

Bukan cuma knalpot, J juga meminta untuk diberikan ikan seharga tinggi dijual dengan harga murah.

"Untuk knalpot yang A inginkan, anak saya sudah berikan dengan harga yang diminta, tapi untuk ikan, anak saya menolak, karena itu dagangan," kata Purwito dilansir dari Kompas.com

Tak terima permintaannya ditolak Dimas, J emosi dan gelap mata.

J lantas menyiramkan bensin ke tubuh Dimas dan menyulut api dengan korek yang ia siapkan.

Melihat kejadian itu, teman korban langsung meminta Dimas bergegas ke kamar mandi untuk mematikan kobaran api.

Usai insiden itu terjadi, korban sempat mengejar pelaku dan dua orang lainnya.

Namun pelaku dan dua temannya berhasil kabur.

"Sekarang anak saya sedang dirawat di Rumah Sakit Sardjito. Untuk biaya, kami sudah daftar di Kita Bisa," pungkas Purwito.

 

Kondisi Dimas, 80 Persen Tubuhnya Terbakar

Terus merawat sang putra yang nyaris tewas terbakar, Purwito mengungkap kondisi terkini Dimas.

Satu bulan dirawat, Dimas sudah melakukan dua kali operasi.

"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari Selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata Purwito.

Setelah operasi, Dimas dalam keadaan sadar dan sudah mulai berkomunikasi dengan lancar.

Walaupun dalam keadaan sadar, Dimas masih terbaring di tempat tidurnya dan belum bisa bergerak.

"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.

Sejak dirawat pada 23 Maret 2022 lalu, Dimas selalu dijaga oleh sang ayah.

Purwito harus rela meninggalkan warungnya selama satu bulan ini untuk menjaga anak pertamanya.

Lebih lanjut, Purwito menjelaskan saat datang pertama di RS Pratama, Dimas mengalami luka bakar 80 persen, tetapi setelah dirujuk dan diobservasi lebih lanjut luka bakar Dimas sejumlah 32,5 persen.

Penyembuhan luka bakar membutuhkan waktu yang lama dan juga biaya yang besar.

Diperkirakan untuk merawat Dimas ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100 hingga 180 juta tetapi angka tersebut belum pasti.

"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap Purwito.

 

Kabar Terbaru dari Polisi soal Pelaku

Terus melakukan penyelidikan, polisi baru-baru ini mengungkap hasil analisa soal pelaku.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas tersangka.

Rupanya ada tiga tersangka yang kini tengah diburu oleh Polda DIY.

"Pelaku sudah kami identifikasi, pelaku adalah teman korban. Inisialnya JR, AN, dan MZH. Kami masih kejar," kata Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dikutip dari Tribun Jogja.

Guna menangkap ketiga tersangka, Polda DIY membentuk tim gabungan bersama polsek dan polres.

Namun terkait alasan pembakaran, pihak kepolisian belum bisa menggali lebih dalam.

Sebab saat ini korban masih dirawat di RSUP Dr Sardjito.

"Korban dalam keadaan sadar, tetapi belum bisa dimintai keterangan. Terakhir pemeriksaan kesehatan itu 13 April. Kalau sementara infonya pelaku menagih hasil jual beli knalpot," pungkas Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Terpisah, Kompol Rachmadiwanto mengurai hasil temuan terbaru dari penyelidikan timnya.

Ia mengaku masih membutuhkan waktu untuk mengamankan ketiga pelaku.

"Kemarin tersangka sudah terdeteksi, sekarang menjauh lagi. Kami masih di lapangan untuk mengejar tersangka," imbuh Kompol Rachmadiwanto.

"Sudah satu bulan kita kejar tapi pindah-pindah alamat terus,” sambungnya.
 

Baca juga: Empat Orang Dekat Vladimir Putin Tewas Misterius

Baca juga: Nelayan Bakongan Timur Aceh Hilang di Laut, Begini Kronologisnya, Tim Gabungan Masih Terus Mencari

Baca juga: Kisah Cinta Kepala Sekolah dengan Muridnya Viral, Keluarga Sempat Tak Merestui, Kini Segera Menikah


 TribunnewsBogor.com dengan judul Perkara Tak Dibolehkan Beli Ikan, Pemuda Ini Tega Bakar Temannya Hidup-hidup, Begini Kondisi Korban

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved