Kupi Beungoh
Terapi Shalat untuk Penderita Stroke
Waktu yang digunakan dalam proses terapi hannyalah empat hari sampai tujuh hari, yang mana waktu tersebut relatif singkat dari pada tempat lain.
Gejala yang ditimbulkan karena penyakit stroke antara lain mengalami kelumpuhan anggota gerak dan mengalami stres berkepanjangan yang pada akhirnya dapat berdampak pada memperburuk keadaan fisik.
Berdasarkan hal tersebut, maka penyakit stroke harus mendapat penanganan lebih khusus dengan berbagai cara, salah satunya dengan pendekatan agama, dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
Terapi Religius
Dalam perspektif Islam, saat seseorang mengalami masalah berat dalam hidup, baik itu masalah tekanan, gangguan pikiran ataupun masalah fisik lainnya, semuanya akan terasa lebih ringan apabila orang tersebut dapat meningkatkan keimanan dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni rajin beribadah.
Melaksanakan shalat seraya memohon ampun kepada Allah dan ridha menerima segala takdir yang diberikan dapat meningkatkan ketenteraman dan ketenangan jiwa.
Semakin ibadahnya kuat, maka semakin meningkat pula ketenangan jiwanya. Sebaliknya semakin jauh seseorang dengan keimanan, maka semakin resah pula hati dan jiwanya.
Penelitian membuktikan shalat mencegah stres penderita stroke
Sebuah penelitian di Kediri, terdapat sebuah klinik Rumah Sehat yang mendasarkan metode pengobatan Stroke dengan shalat tahajud.
Klinik ini dipercaya bertahun-tahun melakukan praktik penyembuhan berbagai penyakit termasuk stroke menggunakan metode shalat tahajud.
Waktu yang digunakan dalam proses terapi hannyalah empat hari sampai tujuh hari, yang mana waktu tersebut relatif singkat dari pada tempat lain.
Hasilnya, dari 6 informan yang sebelumnya tidak pernah melakukan shalat dan mempunyai kebiasaan buruk, setelah melakukan terapi shalat tahajud menjadi lebih tenang dan penyabar, sifat menang sendiri, mudah marah, tidak bisa dinasihati menjadi hilang setelah mengikuti shalat tahajud secara rutin di rumah.
Shalat tahajud yang rutin dijalankan terbukti dapat menghilangkan stres si penderita salah satu penjelasannya berkenaan dengan hormon kortisol.
Hormon kortisol, disebut juga sebagai hormon stres adalah hormon yang sangat penting yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah. Kortisol berperan kunci dalam adaptasi terhadap stres (Jurnal Muh Alfian Zidni Nuron A’la, Pesantren Kota Kediri).
Riset terapi shalat
Staf pengajar Fakultas keperawatan dan komunitas Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung memperkenalkan pengobatan stroke dengan cara terapi komplementer shalat.