Berita Aceh Tamiang

Guru Besar UIN Ar Raniry Khatib Shalat Idul Fitri di Aceh Tamiang

Guru Besar Filsafat Islam FUF UIN Ar Raniry, Banda Aceh Prof Syamsul Rijal BA MAg rencananya menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Al...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Guru Besar Filsafat Islam FUF UIN Ar Raniry, Banda Aceh Prof Syamsul Rijal BA MAg rencananya menjadi khatib shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Al Fuad, Aceh Tamiang. 

Guru Besar Filsafat Islam FUF UIN Ar Raniry, Banda Aceh Prof Syamsul Rijal BA MAg rencananya menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Al Fuad, Aceh Tamiang.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Guru Besar Filsafat Islam FUF UIN Ar Raniry, Banda Aceh Prof Syamsul Rijal BA MAg rencananya menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Al Fuad, Aceh Tamiang.

Kepastian kehadiran Prof Syamsul Rijal ini disampaikan langsung Bupati Aceh Tamiang, Mursil kepada Serambinews.com, Kamis (28/4/2022).

“Alhamdulillah, beliau bersedia menjadi khatib di Masjid Al Fuad Lebaran nanti,” kata Mursil.

Mursil sendiri juga memastikan, dirinya akan melaksanakan Shalat Ied di masjid itu.

Secara pribadi dia mengaku, tersanjung atas kesediaan Syamsul Rijal datang ke Aceh Tamiang untuk mengisi tausiah pada Lebaran.

Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqabbalallahu Minna Waminkum atau Minal Aidin wal Faizin?

Tiadakan takbir keliling

Dalam kesempatan itu, Mursil menyampaikan kebijakan Pemkab Aceh Tamiang meniadakan takbir keliling pada Idul Fitri 1443 H.

Pemerintah berharap kebijakan ini berdampak baik pada kondisi perekonomian masyarakat.

“Dengan sangat terpaksa, untuk tahun ini tidak ada takbiran keliling. Kami meminta masyarakat bersabar,” kata Mursil.

Mursil menjelaskan, alasan peniadaan takbir keliling ini lebih pada faktor kesehatan.

Dia tidak ingin, kerumunan masyarakat yang memuncak pada malam takbiran berdampak pada penyebaran Covid-19. 

“Harus disadari, Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Tanggung jawab saya untuk memastikan masyarakat terlindung dari wabah ini,” ungkapnya.

Secara umum diakuinya, kondisi Aceh Tamiang sudah cukup baik karena sudah mencapai 95 persen vaksinasi.

Capaian ini secara terori telah membentuk herd immunity.

Namun sebagai antisipasi kemungkinan terburuk, Mursil mengaku terpaksa tetap membatasai kerumunan massa.

“Ekonomi kita sudah mulai membaik, dengan kita bersabar tidak berkerumun, maka ke depan situasi akan semakin membaik. Itu maksud di balik ditiadakannya takbir keliling,” jelasnya.

Begitupun, Mursil juga tidak melarang bila masyarakat ingin tetap melakukan takbir keliling. Di

Di sisi lain dia menyadari, kerinduan masyarakat tentang hal ini karena sudah absen dua tahun.

“Terakhir 2019 diadakan takbir keliling, jadi wajar kalau ada kerinduan,” kata dia.

Dia mengingatkan, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan bila tetap ingin bertakbir keliling.

“Perhatikan keselamatan diri dan tetap menjaga protokol kesehatan,” pesannya. (*)

Baca juga: Shalat Ied Idul Fitri di Lhokseumawe Dipusatkan di Islamic Center, Ini Nama Imam dan Khatib

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved