Internasional
Turki Tutup Wilayah Udara Untuk Pesawat Rusia, Tetap Fasilitasi Pertemuan Zelenskyy dengan Putin
Pemerintah Turki menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil dan militer Rusia yang terbang ke Suriah.
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pemerintah Turki menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil dan militer Rusia yang terbang ke Suriah.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengumumkan hal tersebut yang menandai salah satu tanggapan terkuat hingga saat ini oleh Turki.
Padahal, Turki telah membina hubungan dekat dengan Moskow meskipun menjadi anggota aliansi pertahanan NATO, terhadap serangan militer Rusia ke Ukraina, lansir AFP, Selasa (26/4/2022).
“Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia, dan bahkan pesawat sipil yang terbang ke Suriah," kata Cavusoglu.
"Mereka punya waktu hingga April, dan kami meminta pada Maret 2022,” kata media Turki mengutip Cavusoglu kepada wartawan di pesawat dalam perjalanan ke Uruguay.
Dia mengatakan izin telah diberikan selama tiga bulan hingga April, tetapi telah dibatalkan.
Baca juga: Presiden Ukraina Telepon Presiden Turki, Minta Bantuan Bertemu Presiden Vladimir Putin
Cavusoglu mengatakan dia menyampaikan keputusan itu kepada timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov, yang kemudian menyampaikannya kepada Presiden Vladimir Putin.
"Satu atau dua hari kemudian, mereka mengatakan Putin telah mengeluarkan perintah, kami tidak akan terbang lagi," kata Cavusoglu kepada wartawan Turki di atas pesawatnya ke Uruguay.
Cavusoglu menambahkan larangan itu akan berlaku selama tiga bulan.
Tidak ada tanggapan segera atas pengumuman Turki dari Rusia, yang bersama-sama dengan Iran telah menjadi pendukung penting Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang saudara.
Turki telah mendukung pemberontak Suriah selama konflik.
Hubungan Ankara dengan Moskow sempat meledak setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Turki-Suriah pada tahun 2015.
Baca juga: Masalah Pengungsi Suriah Turki Menjadi Pusat Perdebatan Sengit, Usai Insiden Perkelahian
Tetapi kembali membaik sampai invasi Rusia ke Ukraina, yang dipandang Turki sebagai mitra dagang dan sekutu diplomatik yang penting.
Turki telah berusaha menengahi untuk mengakhiri konflik, menjadi tuan rumah pertemuan antara negosiator Rusia dan Ukraina di Istanbul, dan pertemuan lainnya antara Lavrov dan mitra Ukraina Dmytro Kuleba di Antalya.
Cavusoglu mengatakan pembicaraan terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina dan kedua pihak sedang bekerja menuju rancangan deklarasi bersama.