Thomas dan Uber Cup 2022

Perjalanan Bersejarah Piala Thomas,Insiden Scheele di Istora hingga Indonesia Rebut Gelar Juara 2020

Inilah perjalanan bersejarah gelaran Piala Thomas, hingga Indonesia sukses menyabet gelar juara Thomas tahun 2020 di Aarhus, Denmark.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP
Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dan Fajar Alfian (kiri) memegang trofi setelah memenangkan pertandingan final Thomas Cup 2020 melawan China di Aarhus, Denmark 17 Oktober 2021. 

Scheele pun memutuskan pertandingan dilanjutkan keesokan harinya tanpa penonton, namun Indonesia menolak dengan tegas keputusan itu.

Akhirnya, pertandingan malam itu pun resmi dihentikan dalam kondisi undecided (tak diputuskan siapa yang menang dan kalah).

Tak tinggal diam, Indonesia sempat mengajukan protes keras kepada IBF atas aksi keputusan sepihak Scheele.

Lalu, dalam sidang IBF tertanggal 4 Juli 1967 di London, diputuskan bahwa challenge round Indonesia vs Malaysia (sisa partai yang belum selesai), akan tetap dilanjutkan di Selandia Baru pada Oktober 1967.

Sekali lagi, Indonesia menolak keras keputusan tersebut dan akhirnya gelar juara diberikan ke Malaysia.

Perubahan dilakukan pada format segera setelah itu.

Pemenang antar zona harus melawan juara bertahan di final 'Challenge Round' untuk memperebutkan trofi, tetapi setelah tahun itu, Challenge Round dihapuskan.

Tim merah putih berhasil merebut dan mempertahankan gelar juaranya hingga empat edisi (1970, 1973, 1976, 1979)

Kedatangan China ke kancah internasional pada awal 1980-an memberikan perubahan lain. 

Pemain China, meskipun penampilan internasional mereka terbatas sampai saat itu, membuktikan bahwa mereka sudah menjadi ancaman dunia. 

Final melawan juara bertahan Indonesia di tahun 1982, terbukti menjadi salah satu pertemuan paling memukau sepanjang masa.

5-4 untuk China pada debut mereka, dengan Han Jian menjadi superstar tersebut dengan mengalahkan juara All England tiga kali Liem Swie King 15 -12, 11-15, 17-14. 

Pada edisi berikutnya (1984), dua perubahan signifikan terjadi.

Piala Thomas akan diadakan bersamaan dengan Piala Uber setiap dua tahun, bukan lagi tiga tahun.

Seri akan diperebutkan dalam lima pertandingan, bukan Sembilan pertandingan lagi. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved