Berita Aceh Tengah
Petani di Aceh Tengah Sebut Harga Kopi Membaik
Petani kopi Gayo di Aceh Tengah mengaku, pasca pandemi Covid-19, harga kopi arabika mulai membaik
TAKENGON – Petani kopi Gayo di Aceh Tengah mengaku, pasca pandemi Covid-19, harga kopi arabika mulai membaik.
Setelah dalam dua tahun terakhir harga kopi Gayo hancur, kini harga mulai merangkak naik.
Kini, petani kopi dapat bernafas lega dengan kenaikan harga komoditi andalan sebagian besar masyarakat tersebut.
Ridwan (47), salah satu petani kopi Gayo di Kampung tapak Moge, Kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah mengatakan, kopi adalah komoditi andalan di dataran tinggi Gayo.
"Di daerah kita ini memang seluruhnya waga kita itu petani, kalo tanaman yang kurang berkembang di sini," kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan, tanaman kopi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh Tengah sebagai penyambung kehidupan.
Baca juga: Kopi Gayo Penyambung Kehidupan Petani di Aceh Tengah
Baca juga: Petani Khawatir Harga Sawit Terjun Bebas
"Hanya kopi lah yang nisa diandalkan sebagai penyambung kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup," jelas Ridwan.
Ridwan bersyukur untuk harga saat ini kopi Gayo dibeli dari petani sudah lumayan memuaskan.
Sempat sebelumnya pada saat pandemi Covid-19 kopi Gayo dibeli dengan harga yang sangat murah hal tersebut berdampak pada seluruh masyarakat petani kopi.
"Alhamdulillah lumayan sudah.
Gabahnya saat ini dibeli dengan harga Rp 40.000 per bambu," ungkapnya.
Ridwan berharap kepada pemerintah agar memperjuangkan harga kopi ke depannya terus membaik untuk membantu perekonomian rakyat khususnya di tanah Gayo.
"Kita berharap pemerintah dapat memperjuangkan harga kopi lagi kedepannya, demi perbaikan ekonomi rakyat," terang Ridwan. (r)
Baca juga: Desember Kopi Cara Kami Merawat Alam Gayo
Baca juga: Selamat! Kopi Arabika Gayo 3 dan Petai Paro Ditetapkan Jadi Varietas Unggul Nasional