Invasi Rusia
Profesor Ukraina Ini Mengajar Mahasiswanya Sambil Tenteng Senjata dari Garis Depan Pertempuran
Dengan helm dan senapan AK-103 di sisinya, dia memegang teleponnya di tangan yang diperban, memegang buku catatan terbuka.
SERAMBINEWS.COM - Profesor Ukraina Fedir Shandor menjadi viral minggu ini, setelah sebuah foto di media sosial menunjukkan dia mengajar dari jarak jauh sambil mengenakan pakaian perang lengkap dengan senapan tersampir di bahunya.
“Kita berjuang untuk bangsa yang berpendidikan. Jika saya tidak memberikan kuliah, itu adalah dosa,” kata Shandor dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Universitas Nasional Uzhhorod, tempat dia mengajar kelas pariwisata dan perhotelan.
• AS-Jerman Tambah Senjata ke Ukraina, Bantuan untuk Lawan Invansi Rusia
Dengan helm dan senapan AK-103 di sisinya, dia memegang teleponnya di tangan yang diperban, memegang buku catatan terbuka.
“Saya telah menjadi tentara selama 70 hari,” kata Shandor, menambahkan bahwa dia mendaftar segera setelah invasi Rusia dimulai pada Februari.
• Perintah Putin Perangi Ukraina Pakai Nuklir Diabaikan Komandan Perang Rusia, Sudah Berani Membantah?
Saat itu, katanya, dia mengadakan kelas pada pukul 8 pagi setiap hari Senin dan Selasa.
"Saya tidak melewatkan satu pun," katanya.
“Saya selalu lebih suka kelas pagi: saya membaca, dan kemudian Anda punya waktu untuk pekerjaan lain,” tambahnya.
Universitas tidak memberikan penempatan yang tepat, tetapi mengatakan bahwa Shandor berperang di Ukraina timur.
Kawasan industri timur, yang dikenal sebagai Donbas, telah menjadi tuan rumah sebagian besar pertempuran sejak mundurnya Rusia dari pinggiran Kyiv pada Maret.(*)