Luhut Sebut PPKM Belum Berakhir, Berlaku Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Namun seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19, pemerintah juga akan terus mempermudah relaksasi aturan PPKM.

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air terus membaik.

Namun demikian, pemerintah masih akan terus menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kebijakan itu akan terus diberlakukan hingga waktu yang masih belum ditentukan.

"Pemerintah menegaskan hingga hari ini masih akan terus memberlakukan PPKM Jawa Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan," kata Luhut dalam konferensi pers daring di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5).

Namun seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19, pemerintah juga akan terus mempermudah relaksasi aturan PPKM.

"Di tengah terus membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air, relaksasi aturan PPKM akan terus dipermudah. Namun akan tetap dan terus mengikuti standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Luhut.

Luhut tidak merinci aturan apa saja yang akan dilonggarkan dalam PPKM. Ia hanya mengatakan aturan akan dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri ataupun SE Satgas yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.

Bertalian dengan itu, Luhut menyatakan pemerintah terus memantau kasus Covid-19 di Tanah Air hingga dua pekan mendatang. Upaya pengetesan dan penelurusan kontak akan terus diperkuat.

Berdasarkan level asesmen yang dilakukan pemerintah hingga 7 Mei 2022, tidak ada kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang berada di Level 4. Selain itu, hanya Kabupaten Pamekasan yang masih berada di Level 3 akibat pencapaian vaksinasi yang tidak memadai.

"Seluruh provinsi di Jawa-Bali juga mengalami penurunan kasus mencapai 99 persen dibanding puncak kasus Omicron beberapa waktu lalu. seiring itu, langkah relaksasi PPKM dilakukan bertahap, bertingkat, berlanjut," ujar dia.

Luhut juga menekankan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak akan mengurangi upaya pemerintah untuk terus mengakselerasi vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan juga booster atau dosis penguat untuk seluruh wilayah Jawa dan Bali yang masih tertinggal dalam realisasi penyuntikan vaksin.

Baca juga: Api Hanguskan Satu Rumah Warga di Gayo Lues Saat Penghuninya Terlelap, Kerugian Capai Rp 60 Juta

Baca juga: Sudah 8 Kali MTsN 5 Aceh Utara Terendam Banjir Selama Tahun 2022, Begini Harapan Kepala Madrasah

Baca juga: Saat Halal Bi Halal, IP-MPR Minta Pemkab Selesaikan Pengadaan Tanah Asrama Mahasiswa Pasie Raya

"Pemerintah juga tetap mendorong penggunaan PeduliLindungi dan masker di tempat-tempat publik. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19 dan memberikan kekebalan bagi masyarakat," ujarnya.

Masih terkait situasi pandemi di Tanah Air, Kepala Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Kolonel Mintoro Sumego mengatakan jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayotan terus mengalami penurunan sejak pekan lalu.

Saat ini RSDC Wisma Atlet Kemayoran tinggal merawat tiga orang pasien konfirmasi positif Covid-19. Angka ini merupakan data teranyar per Senin, 9 Mei 2022.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved