Berita Aceh Tamiang
Hari Ini, Mentan Kumpulkan Bupati/Wali Kota di Tamiang Cegah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Kunjungan itu berkaitan dengan kejadian Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) yang menyerang seribuan ekor lembu di kabupaten itu sejak dua pekan terakhir
Larangan itu disampaikan Mentan karena PMK dapat menyebar dengan cepat, serta mengikuti arus transportasi daging dan ternak yang terinfeksi virus PMK.
Sapi yang terkena penyakit PMK, sebut Rahmandi, berat badannya cepat menurun.
Selain itu, pengendalian penyakit tersebut juga sulit dan membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar.
Karena itu perlu dilakukan pemblokiran sapi-sapi yang sudah terserang.
Langkah lain yang sudah dilakukan Dinas Peternakan Aceh untuk mencegah penyebaran wabah PMK ke daerah lain, sebut Rahmandi, menurunkan petugas lab kesehatan ternak ke daerah yang berbatasan dengan Aceh Tamiang seperti Langsa dan Aceh Timur.
Tujuannya, untuk memeriksa sapi di daerah itu apakah sudah ada yang terinfeksi PMK atau belum.
Hasil pemeriksaannya sudah di kirim ke Lab Kesehatan Ternak di Surabaya, Jawa Timur.
Sebab, hanya Lab Kesehatan Ternak di Surabaya yang bisa memeriksa virus PMK.
“Kita sedang menunggu, jawaban dari Labkes Ternak Jawa Timur,”ujar Rahmandi.
Sapi-sapi warga yang mengalami gejala PMK, sambungnya, terus diobati oleh petugas Lab Kesehatan Ternak Dinas Peternakan Aceh dan mantri hewan yang ada di kabupaten/kota agar ternak itu tidak mati.
“Jumlah sapi yang diduga terserang PMK cukup banyak, makanya kita butuh petugas yang banyak,”ucapnya.
Saat bertemu Mentan di Jakarta, tambah Rahmandi, ia meminta bantuan peralatan penanganan PMK.
“Pak Menteri setuju, peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penyembuhan sapi-sapi yang sudah terinfeksi virus PMK di Aceh segera dikirim,” lanjut Rahmandi.
Ditanya apakah PMK bisa menular kepada manusia yang mengonsumsi daging sapi yang terserang penyakit tersebut, Kadis Peternakan Aceh mengatakan, info yang diterima dari Kemenkes, WHO, dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yang sudah melakukan penelitian berkai-kali menyatakan bahwa PMK hanya menular pada hewan, tidak kepada manusia.
“Namun begitu, kita juga perlu waspada,” kata dia.