Pernikahan Gadis Ini Hancur, Calon Suami Kabur saat Ijab Kabul dan Resepsi, Mahar Cuma Rp200.000
RD yang masih berusia 21 tahun terpaksa harus berdiri sendiri di atas pelamin menggunakan baju pengantin.
SERAMBINEWS.COM -- Nasib pilu dialami oleh seorang perempuan muda di Desa Gambiran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
RD yang masih berusia 21 tahun terpaksa harus berdiri sendiri di atas pelamin menggunakan baju pengantin.
Calon suaminya, G, justru kabur di hari pernikahannya.
Calon suaminya diduga kabur karena merasa keberatan dengan maskawin sebesar Rp 2 juta dan satu set perhiasan.
Padahal pihak mempelai wanita sudah memilih untuk mengalah.
Bahkan maskawin dari sebelumnya Rp 2 juta disepakati turun menjadi Rp 200.000.
Video RD saat di pelaminan bahkan viral di media sosial.
Dalam video nampak RD berdiri di pelaminan lengkap dengan busana pernikahan warna putih dipadu perhiasan.
Banyak sekali warganet yang menyiratkan simpati pada RD.
Kepala Desa Gambiran, Mujiartono membenarkan bahwa RD adalah warganya.
Menurutnya, G adalah warga Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati.
G tak datang saat ijab kabul dan resepsi.
"Ijab kabul jam 08.00 WIB, resepsinya jam 10.00 WIB," kata Mujiartono seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia sendiri tak mau menjelaskan alasan dan penyebab calon pengantin pria tak datang.
"Kalau alasan prianya tidak hadir di resepsi saya tidak tahu pasti, pihak desa tidak ikut campur," katanya.

Baca juga: VIRAL Wanita Gelar Resepsi Tanpa Suami, Ternyata Mempelai Pria Tak Bisa Hadir Terbaring Sakit
Baca juga: Pengantin Pria Tak Beri Mahar Sesuai yang Dijanjikan, Ayah Mempelai Wanita Ngamuk, Pernikahan Kacau
Paman RD, Ardi menerangkan alasan G tak datang di hari pernikahan karena polemik jumlah mas kawin.
G merasa keberatan dengan mas kawin sebesar Rp 2 juta dan satu set perhiasan.
Padahal menurut Ardi, nominal itu ditentukan oleh G sendiri saat di KUA.
“Yang menyebutkan di rampak KUA itu pihak pengantin pria sendiri, tidak ada pemaksaan,” kata Ardi.
Keberatan soal mas kawin itu disampaikan G tiga hari jelang hari H.
Karena waktu yang sudah mepet walhasil pihak mempelai wanita memilih untuk mengalah.
Maskawin Rp 2 juta disepakati menjadi Rp 200.000.
“Kami mengalah karena tinggal tiga hari, undangan sudah disebar kemana-mana persiapan sudah matang,” ujar Ardi.
Meski sudah disepakati jumlahnya, namun tetap saja G justru tak datang di hari pernikahan pada Minggu (8/5/2022).
Ardi berkata pihaknya sudah menunggu G sedari pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.
"Hari H jam 07.00 WIB pengantin laki-laki dilaporkan kabur. Kami menunggu sampai habis shalat Isya, tapi tidak datang juga," kata Ardi.
Jelas saja tindakan G ini sangat menghancurkan hati RD dan keluarganya.
Pihak RD pun memutuskan untuk mencabut berkas pernikahan di KUA Kecamatan Maospati, Magetan, Jawa Timur pada Rabu (11/5/2022).
"Tadi siang berkasnya dicabut oleh RD sendiri bersama ibunya," kata Ardi.
Ardi menerangkan pencabutan berkas ini untuk kepentingan status RD yang masih lajang dan belum menikah.
Menurutnya hingga kini perasaan keluarga RD masih sangat hancur lebur akibat tindakan G.
Malahan RD sampai tak berani keluar rumah.
"Kira-kira sendiri perasaan mereka, aku sudah tidak bisa ngira. Keluarga syok dan keluar saja nggak berani," katanya.
Tak sampai di situ saja, kedua belah pihak keluarga juga sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan di Polsek Maospati.
Dari pembicaraan, disepakati kedua pihak sama-sama menanggung biaya pernikahan.
"Damai kekeluargaan semua biaya dibagi dua, total biaya Rp 45 juta dibagi berdua ada surat perjanjiannya. Untuk pengembalian biaya ke pengantin perempuan selambat-lambatnya satu bulan," kata Ardi.
Baca juga: Ternak dan Daging Luar Daerah Dilarang Masuk Aceh Barat Mulai Besok, Lakukan Penyekatan di 3 Titik
Baca juga: Kabid Peternakan Subulussalam Klaim Belum Temukan Ternak yang Terjangkit PMK
Baca juga: VIDEO KISAH WNI Lolos dari Perang Ukraina Rusia, Berhasil Melarikan Berkat Sembunyi di Ruang Rahasia
TribbunBogor: Duduk Perkara Pengantin Wanita Sendirian di Pelaminan, Calon Suami Ditunggu dari Pagi hingga Isya