Internasional
NATO Buka Pintu Untuk Anggota Baru, Kecuali Ukraina, Tidak Dapat Diterima
NATO memiliki kebijakan pintu terbuka untuk calon anggota baru, tetapi tidak untuk Ukraina, karena tidak dapat diterima secara resmi.
SERAMBINEWS.COM, BRUSSES - NATO memiliki kebijakan pintu terbuka untuk calon anggota baru, tetapi tidak untuk Ukraina, karena tidak dapat diterima secara resmi.
Kerusuhan yang sedang berlangsung di wilayah-wilayah di seluruh Ukraina dari semenanjung Krimea yang dianeksasi hingga wilayah separatis yang didukung Rusia di timur telah mengkhawatirkan anggota NATO.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina untuk sementara waktu tidak diterima menjadi anggota NATO.
Sebelumnya, pada bulan pertama invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta aliansi untuk mengizinkan Ukraina bergabung.
Namun pada Maret 2022, dia mengaku tidak menyangka negaranya akan bergabung dalam waktu dekat.
Zelenskyy memuji keputusan Finlandia setelah panggilan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, seperti dilansir AP, Jumat (13/5/2022).
Itu menjadi dalih untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan NATO, dan akhirnya mendorong kembali ekspansi aliansi ke arah timur.
Baca juga: Vladimir Putin Ternyata Siap Perang dengan NATO, Ukraina Disebut Bukan Sasaran Utama
Itu juga alasan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang tetangganya.
Tapi itu tampaknya menjadi bumerang bagi pemimpin Kremlin.
Kebijakan luar negeri Putin yang agresif malah mengirim negara-negara Eropa lainnya, seperti Finlandia dan Swedia, mengajukan keanggotaan NATO.
Sejak perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, dukungan publik Finlandia bagi negara itu untuk bergabung dengan NATO telah melonjak dari 20-30 % menjadi 76 %, menurut sebuah jajak pendapat.
Pada konferensi pers pada Rabu (12/5/2022), Niinistö mengatakan Moskow hanya menyalahkan dirinya sendiri:
“Anda yang menyebabkan ini, lihat cermin," katanya.(*)
Baca juga: AS dan NATO Khawatirkan Vladimir Putin Sakit Hati, Perang Ukraina Akan Semakin Brutal