Berita Aceh Barat
DPRA Harap Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh Fokus Gedung Pelayanan ADM dan Poli
Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat terus dilakukan secara berkelanjutan
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat terus dilakukan secara berkelanjutan guna dapat difungsikan untuk tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Pantai Barat dan Khususnya di Aceh Barat.
Sementara untuk pembangunan lanjutan tahun 2022 Pemerintah Aceh telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 80 miliar, agar pembangunan tersebut bisa segera bisa rampung dan segera difungsikan.
Guna kelanjutan pembangunan tahun 2022 ini, DPRA berharap kepada Pemerintah Aceh untuk fokus terhadap pembangunan gedung layanan administrasi dan poli.
Tujuan supaya rumah sakit tersebut bisa segera difungsikan.
Baca juga: 66 Ekor Ternak Sapi Terjangkit Wabah PMK di Aceh Besar, Terbanyak di Kecamatan Ini
"Kita berharap Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh untuk fokus terhadap pembangunan gedung layanan ADM dan Poli.
Sehingga dengan cepat tuntasnya bangunan tersebut rumah sakit tersebut bisa segera difungsikan," ungkap Anggota DPRA, Fuadri kepada Serambinews.com, Sabtu (14/5/2022) saat melaksanakan pansus LKPJ Gubernur.
Dalam pansus tersebut selain Fuadri juga ikut terlihat anggota DPRA lainnya seperti Zaenal Abidin dan Teuku Raja Keumangan.
Ia menambahkan, perlunya fokus terhadap dua gedung tersebut supaya rumah sakit tersebut dapat segera difungsikan.
Sehingga nantinya pembangunan dapat berjalan berbarengan atau operasional rumah sakit sudah berjalan.
Baca juga: Seperti Adegan Film, Mesin ATM Bank Aceh Ditarik Dengan Mobil, Dipergoki Warga, Kabur Tinggalkan ini
Dikatakan Fuadri, bahwa jika rumah sakit tersebut telah fungsional, maka dalam pembangunan lanjutan bisa menggunakan dua mata anggaran baik dari APBA dan APBN.
"Jika rumah sakit belum berfungsi untuk pelayanan kesehatan, tentu anggaran APBN tidak bisa dialokasikan," jelas Fuadri.
Ia berharap kepada Pemerintah Aceh atau Dinkes Aceh untuk dapat segera difungsikan rumah sakit tersebut pada 2023 mendatang yang didukung oleh pihak RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Menurutnya untuk menunggu hingga 5 tahun kedepan atau sampai tuntas pembangunan secara keseluruhan kemudian baru difungsikan tentu akan sangat lama, dan tidak mungkin menunggu lama.
Sehingga untuk pembangunan lanjutan tahun 2022 fokus pada pelayanan administrasi dan poli.
Baca juga: Harga Beli TBS Kelapa Sawit Rendah, Petani Sawit Aceh Jaya Mengeluh