Internasional
Oligarki Rusia Tuduh Vladimir Putin Diserang Penyakit Kanker Darah
Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengalami penyakit kanker darah. Hal itu disampaikan oleh seorang oligarki yang memiliki hubungan dekat dengan
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengalami penyakit kanker darah.
Hal itu disampaikan oleh seorang oligarki yang memiliki hubungan dekat dengan pemimpin Rusia tersebut.
Oligarki yang tidak disebutkan namanya itu tercatat mendiskusikan kesehatan Putin dengan pemodal ventura Barat pada pertengahan Maret 2022 lalu di rekaman yang diperoleh New Lines, sebuah majalah AS pada Sabtu (14/5/2022).
Klaim baru datang di tengah meningkatnya kekhawatiran kesehatan tentang pemimpin Kremlin yang tampak lemah di acara-acara publik.
Termasuk perayaan Hari Kemenangan atas Nazi Perang Dunia II pekan lalu.
Sementara video telah beredar menunjukkan presiden Putin bergetar tak terkendali.
Secara terbuka, Kremlin telah menyatakan Putin dalam keadaan sehat dan bugar.
Baca juga: Inggris Jantuhkan Sanksi ke Nyonya, Mantan Istri dan Sepupu Vladimir Putin, Termasuk Seorang Nenek
Tetapi tindakan pencegahannya yang ketat selama pandemi dan penggunaan meja panjang untuk bertemu dengan para pemimpin politik lainnya telah memperkuat desas-desus.
Oligarki Rusia mengatakan dalam rekaman bahwa Putin menjalani operasi di punggungnya terkait dengan kanker darahn sesaat sebelum memerintahkan invasi ke Ukraina
Dia menambahkan Presiden Rusia sudah gila.
Dia mengatakan ada rasa frustrasi yang mendalam di Moskow tentang keadaan ekonomi.
Berbicara atas nama oligarki lain, dia berharap Putin segera mati.
“Dia benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, bahkan benar-benar menghancurkan mereka sendiri,” kata oligarki itu.
“Masalahnya ada di kepalanya, jadi satu orang gila bisa membalikkan dunia," tambahnya.
Pengusaha barat itu merahasiakan nama oligarki untuk perlindungannya, setelah merekam percakapan tanpa izinnya, lapor majalah New Lines .
Baca juga: AS dan NATO Khawatirkan Vladimir Putin Sakit Hati, Perang Ukraina Akan Semakin Brutal