Berita Banda Aceh
USK Laksanakan KKN Kolaborasi dan KKN Reguler Libatkan 3.775 mahasiswa
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada periode Juni-Juli 2022 akan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di tiga kabupaten
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada periode Juni-Juli 2022 akan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di tiga kabupaten: Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Besar.
KKN kali ini tergolong KKN akbar yang dilaksanakan oleh "Kampus Jantong Ate Rakyat Aceh" ini karena melibatkan mahasiswa mendekati angka 3.800-an.
"Ini rekor terbanyak dari segi jumlah mahasiswa yang ikut KKN sejak USK memberlakukan KKN sebagai bagian dari program nasional pada tahun 1973," kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat USK, Dr Sulastri MSi menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (16/5/2022) siang.
Uniknya lagi, dalam program KKN kali ini USK melibatkan juga mahasiswa dari Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, dan Universitas Samudra (Unsam) Langsa.
Baca juga: Ampon Man Dilantik Jadi Ketua Umum Ikakum USK
Ini pertama kalinya USK menggandeng tiga PTN lainnya di Aceh untuk bersama-sama melaksanakan KKN.
Karena itu pula, lanjut Sulastri, KKN kali ini diberi label KKN Kolaborasi, di samping KKN Reguler Ke-21 bagi USK.
"Jadi, fungsi USK sebagai Kampus Jantong Ate Rakyat Aceh semakin nyata untuk saling bekerja sama secara kolaboratif kolegial memberdayakan perguruan tinggi di Aceh," kata Dr Sulastri MSi.
Sementara itu, Ketua Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) USK, Drs Zulfitri BioMed melaporkan bahwa jumlah peserta KKN dari USK berjumlah 3.577 yang terdiri atas 1.043 mahasiswa dan 2.547 mahasiswi, ditambah dengan peserta dari UTU 36 orang, Unimal 30 orang, dan dari Unsam 50 orang.
"Jadi, total jumlah mahasiswa peserta KKN kali ini mencapai 3.692 orang, melibatkan 120 dosen pembimbing lapangan (DPL) yang terdiri atas guru besar, kepala pusat riset A dan B, dan para DPL senior di USK," ujar Zulfitri.
Baca juga: Teriakan ‘Ura’ Warnai Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni FKH USK, para Undangan Tertawa
Jumlah kelompok, menurutnya, disesuaikan dengan jumlah desa penempatan mahasiswa, yaitu 469 kelompok pada 469 desa. masing-masing kelompok terdiri atas 7- 8 mahasiswa.
Sebelum berangkat ke lokasi pengabdian, para peserta KKN dibahani dengan materi-materi esensial sesuai dengan kebutuhan kekinian masyarakat.
Disesuaikan juga dengan tema KKN USK kali ini, yakni Melalui KKN Kolaborasi dan KKN Reguler Periode XXI Kita Tingkatkan Pengembangan Potensi Green Economy dan Masyarakat Sehat Bebas Stunting.
Untuk itu, USK menghadirkan narasumber nasional yang dikenal sangat ahli dalam bidangnya. Mereka membahani para peserta KKN di Gedung AAC Dayan Dawood sejak 13-14 Mei 2022.
Pada hari pertama pembekalan (coaching) para peserta KKN dibekali oleh Prof Dr Ir Hamman Riza Yusuf MSc, IPU (Guru Besar Bidang Kecerdasan Artifisial USK/ Perekayasa Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Presiden Kolaborasi Industri dan Kecerdasan Artifisial/Korika).
Prof Hamman Riza menyampaikan materi tentang pemanfaatan teknologi IT dan kecerdasan artifisial dalam mendorong perluasan akses dan pasar penjualan komoditas lokal dan produk unggulan UKM di gampong lokasi KKN.
Baca juga: Rektor USK Lantik Empat Wakil Rektor Baru
Pada sesi hari kedua, peserta KKN dibekali oleh Ir Doddi Izwardi MA selaku Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Ditjen Nakes Kemenkes RI.
Sebelumnya ia menjabat Direktur Gizi Masyarakat pada Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI 2013- 2019.
Narasumber sesi ketiga adalah Tri Mumpuni, dewan pengarah BRIN, ilmuwan muslimah paling berpengaruh di dunia dengan program kelistrikan di desa menggunakan sumber energi hidro yang ramah lingkungan.
USK juga menghadirkan narasumber dari Pemkab Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Besar yang akan membahani mahasiswa dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya masyarakat.
Ini sebagai data kondisi existing daerah sebagai data untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan program kerja sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan, saat membuka acara pembekalan menyampaikan bahwa kegiatan KKN merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Mahasiswa ia harapkan terjun dalam masyarakat, belajar, sekaligus berkontribusi membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakat, mengembangkan kompetensi saling membantu dan mencari solusi dari suatu masalah.
Baca juga: Benarkah Kudeta Untuk Gulingkan Putin Sedang Berlangsung? Ini Klaim Kepala Intelijen Militer Ukraina
Rektor mengingatkan, pelaksanaan KKN dilakukan pada bulan Juni-Juli, yang bercuaca panas, dengan intensitas hujan kurang maka sangat penting bagi peserta semua untuk tetap menjaga kesehatan.
Diingatkan juga agar dalam perjalanan menuju dan kembali dari lokasi KKN selalu berhati-hati.
"Kalian harus jeli dan cermat melihat kondisi lapangan, jangan sampai menimbulkan risiko, baik untuk diri sendiri maupun orang banyak," wejangnya.
Mahasiswa, lanjut rektor, juga harus berperilaku sopan dan santun sesuai norma- norma agama dan budaya.
"Mohon untuk selalu patuh pada aturan dan tata tertib yang ada di gampong, memberi contoh teladan dan selalu shalat berjamaah," tambah rektor.
Di samping itu, lanjut rektor, meskipun kasus pandemi Covid-19 sudah mulai menurun, tetapi pelaksanaan KKN harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selalulah memakai masker dan sering-sering mencuci tangan.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Senin (16/5/2022), Berikut Harga Emas Per Gram
Rektor USK juga berharap agar KKN Kolaborasi dan Reguler Periode XXI ini terlaksana dengan baik dan lancar, serta berhasil membantu masyarakat mengembangkan ekonomi hijau dan mengurangi kasus stunting di Aceh.
USK, kata Rektor Marwan, akan mengevaluasi capaian ini melalui survei kepada masyarakat untuk mempelajari dampak dari KKN kolaborasi dan KKN Reguler ke-21 untuk kepentingan improvement internal dan masukan kepada pemerintah daerah.
"Semoga melalui KKN ini Kampus Jantong Ate Rakyat Aceh dan mitranya dapat berkontribusi maksimal untuk menormalkan denyut nadi pembangunan Aceh," demikian Rektor USK. (*)
Baca juga: Film KKN di Desa Booming, Anak Indigo Ini Bongkar Fakta Sebenarnya dari Cerita KKN di Desa Penari