Sosok Ardian Hafidz, Anak Buruh Jadi Rebutan 7 Kampus Top Dunia, Kekuatan Doa Jadi Awal Nasib Baik

Menariknya tujuh perguruan tinggi tersebut menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings (WUR).

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Solo
Ardian, anak buruh yang jadi rebutan 7 universitas top dunia. 

SERAMBINEWS.COM - Sebanyak tujuh perguruan tinggi di luar negeri memperebutkan seorang anak yang berasal dari Indonesia.

Ya, tujuh perguruan tinggi itu tersebar di Kanada, Selandia Baru, dan Australia, mulai dari University of Toronto, University of British Columbia, The University of Western Australia, Wageningen University, University of Otago dan Curtin University, dan Victoria University of Wellington.

Menariknya tujuh perguruan tinggi tersebut menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings (WUR).

Sosok yang jadi rebutan perguruan tinggi top dunia itu tak lain adalah Ardian Hafidz Annafi.

Kecerdasan yang dimiliki Ardian Hafidz Annafi menjawab keraguan bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk meraih cita-cita.

Berkat kecerdasannya Ardian Hafidz Annafi membuat tujuh kampus top dunia itu kepincut melalui jalur prestasi.

Terlahir dari keluarga sederhana

Putra pasangan Mardiyono dan Yuni Puji Astuti ini bukan berasal dari keluarga berada.

Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya, membuka jasa laundry di rumah.

Tapi, meski tak bisa mengajari anaknya dengan ilmu cerdik pandai, Warga Dukuh/ Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali itu tak pernah putus mendoakan anaknya.

Yuni mengaku sejak dulu tak pernah memaksa anaknya, Ardian untuk belajar.

Sebab, anaknya memang lebih suka baca buku ketimbang bermain.

Meski berpenghasilan pas-pasan, Yuni mengaku bisa menyisihkan keuangan untuk memanggil guru privat di rumah.

"Karena dia suka belajar. Saat SD kemudian saya panggilkkan les privat matematika dan bahasa Inggris," jelasnya, Minggu (15/5/2022).

Baca juga: Kisah Muzarifah, Penyandang Tunanetra jadi ASN P3K Pemerintah Aceh

Baca juga: Cerita Muna, Mahasiswa Asal Aceh Lebaran di Inggris: Shalat 2 Ronde hingga Paket Lebaran dari Kampus

Selain itu usaha lahiriah itu, usaha batin tak pernah dia tinggalkan.

Selain selalu mendoakan anaknya setelah sholat lima waktu, dia juga hampir tak pernah meninggalkan sholat malam.

"Setelah sholat tahajud. Saya doakan kedua anak saya supaya menjadi anak Sholeh dan Sholihah," ucapnya.

Hal itupun juga dilakukan Ardian.

Selama SMP, Ardian selalu bangun sebelum Subuh.

Setelah salat tahajud, ia membaca-baca buku.

Selain buku pelajaran, berbagai buku bacaan seperti novel dia lalap untuk memenuhi dahaganya membaca.

Sementara itu, Insani guru agama Ardian sewaktu SD mengatakan Ardian merupakan sosok siswa ber prestasi sekaligus siswa yang taat dalam beragama.

Dia pun melihat anak didiknya itu tak pernah meninggalkan sholat Dhuha.

"Apalagi saat jelang ujian dulu. Saya tanya, ternyata selain sholat Dhuha, Hafidz (sapaan Ardian) juga sholat malam juga," ungkapnya.

Diketahui, Ardian merupakan siswa sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, sekolah asrama milik TNI AU.

Sekolah ini mirip seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang yang dimiliki TNI AD.

(TribunSumsel)

Baca juga: VIDEO Southampton vs Liverpool Malam Ini Penentu Juara Liga Inggris, Man City Merasa Cemas

Baca juga: Paripurna Qanun Pilchiksung Masih Menunggu Koreksi Biro Hukum Provinsi Aceh

Baca juga: Sempat Berencana Pasarkan Kendaraan Listrik, Samsung Ungkap Alasan Pembatalan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved