Internasional
Empat Negara Eropa Bangun Ladang Angin di Laut Utara, Hapus Ketergantungan Energi Rusia
Empat negara Uni Eropa berencana membangun ladang angin di Laut Utara yang mampu menghasilkan 150 gigawatt energi pada tahun 2050.
SERAMBINEWS.COM, KOPENHAGEN- Empat negara Uni Eropa berencana membangun ladang angin di Laut Utara yang mampu menghasilkan 150 gigawatt energi pada tahun 2050.
Tujuan itu untuk membantu mengurangi emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim, media Denmark melaporkan Rabu (18/5/2022).
Berdasarkan rencana tersebut, turbin angin akan dibangkitkan di lepas pantai Belgia, Belanda, Jerman dan Denmark, lapor surat kabar harian Denmark Jyllands-Posten.
Proyek ini akan berarti peningkatan sepuluh kali lipat dalam kapasitas angin lepas pantai Uni Eropa saat ini.
"Laut Utara dapat melakukan banyak hal," kata Perdana Menteri Denmark Frederiksen.
Dia menambahkan kerja samaerat antara empat negara Uni Eropa harus segera dimulai.
Baca juga: Sekjen NATO Yakini Ukraina Menangkan Perang, Kiev Buat Banjir Buatan, Gas Kembali Dialiri di Kharkiv
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menghadiri KTT Laut Utara di Esbjerg.
Kota itu berjarak 260 kilometer barat Ibu Kota Kopenhagen, Denmark.
Di Brussel, Komisi bergerak untuk memulai rencana bagi semua blok 27 negara untuk meninggalkan energi Rusia di tengah perang di Ukraina.
Mereka mengusulkan paket hampir $ 315 miliar yang mencakup penggunaan bahan bakar yang lebih efisien dan peluncuran lebih cepat dari energi terbarukan.
Inisiatif investasi oleh badan eksekutif UE dimaksudkan untuk membantu 27 negara blok itu mulai menghentikan penggunaan bahan bakar fosil Rusia tahun ini.
Baca juga: Afrika Bersiap Memasok Gas ke Uni Eropa, Walau Hanya 50 Persen dari Kapasitas Pasokan Rusia
Tujuannya untuk menghilangkan pendapatan puluhan miliar Rusia, pemasok utama minyak, gas alam dan batu bara UE, dan memperkuat kebijakan iklim UE.
“Kami membawa ambisi ke tingkat lain untuk memastikan menjadi independen dari bahan bakar fosil Rusia secepat mungkin,” kata von der Leyen di Brussel saat mengumumkan paket yang dijuluki REPowerEU.
Uni Eropa telah berjanji untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 55 persen dibandingkan dengan tingkat 1990 pada tahun 2030, dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Komisi Eropa telah menetapkan target keseluruhan untuk menghasilkan 300 gigawatt energi lepas pantai pada tahun 2050.
Seiring dengan perubahan iklim, perang di Ukraina telah membuat negara-negara Uni Eropa ingin mengurangi ketergantungan pada gas alam dan minyak Rusia.
Baca juga: Ukraina Tutup Aliran Gas Rusia di Wilayah Separatis Dukungan Moskow, Krisis Energi Eropa Makin Parah
Pada tahun 2021, UE mengimpor sekitar 40 persen gasnya dan 25 persen minyaknya dari Rusia.
Pada pertemuan puncak 11 Maret 2022, para pemimpin Uni Eropa pada prinsipnya sepakat menghapus impor gas, minyak, dan batu bara Rusia pada tahun 2027.(*)