Video
VIDEO Rusia Tak Ingin Tukar Pejuang Batalyon Azov di Mariupol dengan Tawanan Perang
Dengan evakuasi ini, pertempuran antara tentara Ukraina dengan Rusia di Mariupol berakhir.
SERAMBINEWS.COM - Ketua majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara, mengatakan pejuang Batalyon Azov yang dievakuasi dari pabrik baja Azovstal Mariupol, Ukraina tidak boleh ditukar dengan tawanan perang Rusia.
Sebaliknya, Rusia menyerukan pejuang Batalyon Azov harus diadili sebagai penjahat perang.
“Penjahat Nazi tidak boleh ditukar. Mereka adalah penjahat perang dan kami harus melakukan segalanya untuk memastikan mereka diadili,” kata Vyacheslav Volodin seperti dikutip dari Al Jazeera dari kantor berita Rusia TASS.
Moskow telah lama mengklaim bahwa resimen Azov, sebuah batalion sukarelawan kontroversial yang berubah menjadi unit penjaga nasional yang memiliki hubungan dengan sayap kanan, adalah "neo-Nazi".
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, ratusan kombatan yang menjaga benteng terakhir Ukraina di kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol, dilaporkan telah dievakuasi pada Senin (16/5/2022).
Dengan evakuasi ini, pertempuran antara tentara Ukraina dengan Rusia di Mariupol berakhir.
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas status para kombatan itu apakah dijadikan tawanan perang oleh Rusia. Kiev sendiri mengaku akan berupaya memulangkan para kombatan itu.
Baca juga: VIDEO Serangan Militer Ukraina, Prajurit Rusia Berhasil Selamat Karena Rompi Anti Peluru
Baca juga: VIDEO Serangan Militer Ukraina, Prajurit Rusia Berhasil Selamat Karena Rompi Anti Peluru