Berita Jakarta

CJH Belum Vaksin Tak Bisa Berangkat, Petugas Diminta Beri Layanan Terbaik untuk Jamaah

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, Calon Jamaah Haji yang belum divaksinasi

Editor: bakri
Humas Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy 

Nasrullah juga melaporkan bahwa pihaknya sudah merekrut 768 tenaga pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi atau yang sering disebut sebagai tenaga musiman (Temus) haji.

Mereka terdiri atas mukimin (warga Indonesia yang mukim di Saudi), pegawai kantor teknis haji KJRI dan KBRI, serta mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Timur Tengah.

Seperti diketahui, kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 100.051 orang.

Angka itu terdiri atas 92.825 kuota jamaah haji reguler dan 7.226 kuota jamaah haji khusus.

"Jamaah sudah mulai terbang ke Saudi pada 4 Juni 2022, sehingga semua layanan harus dipastikan sudah siap semua," ujar Dijen PHU, Hilman Latief.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta petugas memberikan layanan terbaik kepada para jamaah haji.

"Layani jamaah haji, para tamu Allah ini dengan sebaik-baiknya," pinta Menag saat membuka Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1443H/2022M di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Menurut Menag, ada tiga aspek penyelenggaraan haji yang harus dipegang teguh oleh petugas.

Ketiga aspek itu adalah pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah.

Ketiganya harus mampu dilaksanakan oleh jamaah secara maksimal.

"Petugas haji harus mampu melakukan inovasi dan perbaikan serta cerdas beradaptasi dengan kondisi dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam satu tim yang selaras," pesan Yaqut dikutip dari lama kemenag.go.id.

Menag mengingatkan bahwa tahun ini adalah kali pertama jamaah dari luar Arab Saudi dibolehkan berhaji setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19.

Karena itu, para jamaah tentu sudah menunggu.

"Pesan saya, jangan kecewakan mereka.

Jadikan ibadah haji tahun ini sebagai pengalaman terbaik para jamaah.

Jadikan diri kita sebagai supporting system untuk membantu para calon jamaah haji mencapai kepuasan maksimal dan mampu menjadi haji yang mabrur.

Lakukan ini semaksimal mungkin," sambungnya.

Tiga pesan Kepada jajaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Menag mengingatkan tiga hal untuk dilakukan.

Pertama, seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi harus dipenuhi.

"Syarat perjalanan haji yang sudah ditentukan Saudi harus dipenuhi.

Tidak boleh ada kecurangan dengan berbagai modus.

Saya tidak mau ada kejadian itu," tegasnya.

"Kita semua harus mampu menangkal hoaks.

Petugas haji harus memberikan penjelasan terkait persyaratan yang ditetapkan Saudi sehingga tidak ada spekulasi," lanjut Yaqut.

Menag mengaku sudah melakukan konfirmasi ke Menteri Haji Saudi terkait persyaratan yang telah ditetapkan tersebut.

Menurutnya ketentuan itu berlaku untuk penyelenggaraan haji tahun ini.

"Semoga tahun depan peraturan sudah berubah, misal tidak ada batasan umur," harapnya.

Kedua, sterilisasi asrama haji.

Menag minta beberapa asrama haji yang pernah digunakan untuk isolasi Covid-19 harus disterilkan kembali.

"Saya ingin ini dicek sekali lagi terkait sterililasi.

Pastikan asrama haji sudah steril yang dulu digunakan sebagai tempat karantina," pesan Menag.

"Jangan sampai asrama kita tidak steril lalu yang menjadi korban jamaah.

Ini harus dicek betul," sambung Menag.

Ketiga, cek semua layanan di Arab Saudi.

Menag minta sebelum jamaah hadir di Tanah Suci, semua layanan sudah siap.

Untuk itu, Yaqut menugaskan agar jajarannya melakukan pengecekan.

"Jangan sampling.

Cek seluruh layanan akomodasi.

Cek mesin cuci, dispenser cek supaya jamaah tidak kesulitan saat akan minum.

Kunci kamar juga dipastikan berfungsi.

Cek juga kesiapan layanan lainnya," pesan Yaqut.

Terakhir, Menteri Agana menekankan bahwa penyelenggaraan haji bukan hanya tugas dan tanggung jawab Kemenag.

Banyak pihak yang ikut terlibat, di antaranya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan lain-lain.

"Kerja sama dengan Kemenkes dan BNPB.

Harus ada kerja sama yang baik antara Kemenag dengan pihak lain," pesannya. "Jangan sampai ada kluster kluster.

Tidak ada petugas Kemenag atau Kemenkes atau lainnya.Yang ada hanyalah petugas haji," tandas Menag.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menambahkan, tahun ini sebanyak 1.901 petugas akan melayani 100.051 jamaah haji selama di Arab Saudi.

Para petugas ini terdiri atas PPIH Kloter, PPIH Arab Saudi, petugas yang merupakan mahasiswa di Timur Tengah, dan Pengawas. (kompas.com/kemenag.go.id)

Baca juga: Sudah 128 CJH Lhokseumawe yang Suntik Meningitis, Ini Jumlah yang Tersisa

Baca juga: 54 CJH Pijay Disuntik Vaksin Booster, Begini Penuturan Jubir Satgas Covid-19

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved