Konflik Rusia vs Ukraina
Tentara Rusia Dikabarkan Rudapaksa Bayi Laki-laki 1 Tahun hingga Tewas, 2 Kakek Ikut Jadi Sasaran
Menurut pihak kementerian, 10 laporan rudapaksa masuk hanya dalam waktu satu jam. Di antaranya adalah kasus terhadap 8 anak-anak
Penulis: Noviana Primaresti
SERAMBINEWS.COM - Seorang bayi laki-laki Ukraina berusia 1 tahun meninggal setelah dirudapaksa oleh tentara Rusia.
Dua bocah laki-laki usia 10 tahun dari Kharkiv, dua lelaki lansia dan beberapa gadis cilik juga dikabarkan menjadi korban nafsu bejat pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kabar mencengangkan ini muncul setelah lebih dari 60 kasus pemerkosaan dilaporkan dalam dua hari terakhir.

Kabar ini pertama kali diumumkan Kementerian Pertahanan Ukraina melalui sebuah utas resmi di akun @DefenceU, Jumat (20/5/2022).
Menurut pihak kementerian, 10 laporan rudapaksa masuk hanya dalam waktu satu jam.
Di antaranya adalah kasus terhadap 8 anak-anak di wilayah Kharkiv yang sempat diduduki Rusia.
Sementara itu, sehari sebelumnya dilaporkan seorang bayi dan dua bocah lelaki juga turut menjadi korban rudapaksa.
"Hari ini, hanya dalam satu jam, 10 laporan pemerkosaan oleh penjajah (Rusia-red), termasuk 8 anak-anak, diterima dari desa-desa yang baru dibebaskan di wilayah Kharkiv," tulis @DefenceU dikutip TribunWow.com, Sabtu (21/5/2022).
"Kemarin - 56 laporan. Di antara anak-anak: dua anak laki-laki berusia 10 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 1 tahun yang meninggal karena luka-lukanya."
Meski belum diverifikasi secara independen, laporan ini seusia dengan penyelidikan jurnalis Ukraina Iryna Matviyishyn.
Jurnalis tersebut juga memasukkan bocah itu dalam daftar anak-anak yang diduga diperkosa oleh tentara Rusia.
Daftar yang disusun itu juga mencatat tuduhan bahwa Rusia merudapaksa gadis kembar tiga berusia sembilan tahun di depan ibu mereka.
Selain itu ada pula dugaan pemerkosaan seorang gadis berusia dua tahun oleh dua tentara Putin.
Matviyishyn mengatakan laporan itu telah diterbitkan oleh Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia, Lyudmyla Denisova.
Tak hanya anak-anak, para tentara Rusia bahkan dikabarkan telah merudapaksa dua orang pria lanjut usia.
"Menurut Denisova, Rusia juga memperkosa dua pria berusia 67 dan 78 tahun. Dan, kabarnya, Commissioner's Psychological Assistance Line menerima telepon tentang kejahatan perang semacam itu setiap hari sekarang," tulis Matviyishyn.
"Ini adalah bagian yang sangat kecil dari wilayah yang dibebaskan dari Rusia, dibandingkan dengan kota-kota, desa-desa dan kota-kota yang masih di bawah pendudukannya."
"Kita hanya bisa membayangkan jumlah kekejaman seperti itu di Kherson, Melitopol, Mariupol, Berdyansk, dan lainnya."
Tuduhan itu ditambahkan ke daftar panjang serangan mengerikan yang diluncurkan pasukan Rusia di Ukraina.
Awal bulan ini, seorang wanita diduga dirudapaksa dan dibunuh oleh tentara Rusia dalam kejahatan perang yang melanda Bucha.
Tubuh Karina Yershova (22), ditemukan dibuang di taman dengan kondisi mengenaskan penuh luka di mana semua kukunya telah dicabut.
Bulan lalu salah satu tentara Putin dilaporkan ditangkap setelah videonya sedang merudapaksa bayi dibagikan secara online.
Alexei Bychkov (24), dikatakan telah merekam dirinya sendiri saat melecehkan bayi itu sebelum mengirim video memuakkan itu kepada seorang rekannya.
Tentara Rusia Rekam saat Rudapaksa Bayi
Seorang tentara Rusia bernama Alexei Bychkov dikabarkan telah ditahan di negaranya sendiri seusai melakukan tindakan asusila ke seorang bayi.
Tentara berusia 24 tahun tersebut dikabarkan merekam aksinya merudapaksa seorang bayi lalu menyebarkan videonya ke teman-temannya.
Dikutip TribunWow.com, media asal Inggris Thesun.co.uk memberitakan, belum diketahui pasti di mana dan kapan video tersebut diambil.
Namun Alexei disebut baru ditangkap di Rusia pada Sabtu (9/4/2022) kemarin.
Video tindakan asusila Alexei diketahui baru tersebar pada akhir pekan kemarin.
Sehari sebelum Alexei ditangkap, sebuah cuitan di Twitter menjelaskan detail kejahatan yang dilakukan oleh Alexei.
Sebuah media sosial di Rusia bernama VKontakte kemudian menyebarkan data-data pribadi milik Alexei, mulai dari tanggal lahir hingga tempat tinggal.
Menurut sebuah sumber dari Rusia, Alexei merupakan tentara unit nomor 64044 yang bermarkas di pinggiran Kota Pskov, Rusia barat yang berada dekat dengan perbatasan Estonia.
Jika video ini terverifikasi dilakukan di Ukraina, maka video tersebut akan menjadi bukti kuat kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia.
Sebelumnya Kepala administrasi militer Ukraina di Kota Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul mengaku mendapat kabar tentang kejahatan tentara Rusia yang membuatnya merinding.
Ia mengungkapkan sebuah kasus rudapaksa yang dilakukan oleh para tentara Rusia.
Kasus ini disebutnya terjadi di sekitar sungai Ingulets.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, dalam kasus rudapaksa tersebut, ada gadis berusia 16 tahun yang sedang hamil jadi korban tindakan asusila tentara Rusia.
Tak hanya itu, terdapat juga kasus nenek-nenek berusia 78 tahun dirudapaksa oleh tentara Rusia.
Vilkul kemudian menceritakan bagaimana para tentara Rusia juga menembaki sebuah kapal yang sedang mengevakuasi warga Ukraina dari Kherson.
Di dalam kapal tersebut terdapat 14 orang.
Dalam insiden penembakan itu tiga anak-anak, dua laki-laki, dan satu wanita tewas.
"Ini adalah kejahatan perang, ini harus dibawa ke pengadilan The Hague (pengadilan kriminal internasional)," ucap Vilkul dalam sebuah video yang ia unggah di Facebook.
Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kebiadaban tentara Rusia.
Mewakili kota Kharkiv, Mezentseva mengklaim wanita di wilayahnya telah dirudapaksa selama berjam-jam dan kemudian dibunuh oleh pasukan Rusia.
Ia bersikeras bahwa bangsa itu tidak akan diam atas teror keji yang dilakukan pada perempuan korban perang tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari Metro, Minggu (27/3/2022), komentar ini muncul setelah berbagai kasus serupa terungkap di berbagai wilayah.
Satu diantaranya adalah tuduhan bahwa tentara Rusia merudapaksa seorang wanita beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur.
Sebelumnya, tentara yang sama menembak mati suami wanita itu di rumah mereka, wilayah Brovary Raion, di luar Kyiv.
Mezentseva, yang merupakan wakil perdana menteri Ukraina untuk integrasi Eropa dan Euro-Atlantik, mengatakan rincian insiden semacam itu harus dicatat saat terjadi karena keadilan harus ditegakkan.
"Ada satu kasus yang sangat banyak dibahas baru-baru ini karena telah direkam dan diproses kantor kejaksaan," kata Mezentseva.
"Kami tidak akan merincinya, tapi itu adalah pemandangan yang cukup menakutkan ketika seorang warga sipil ditembak mati di rumahnya di sebuah kota kecil di sebelah Kyiv."
"Istrinya, saya minta maaf tapi saya harus mengatakannya, diperkosa beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur."
Mezentseva menegaskan bahwa kasus tersebut bukan pertama kalinya terjadi sejak invasi dilaksanakan oleh Rusia.
Kasus-kasus serupa lainnya, akan diungkap ke publik apabila korban sudah siap untuk bersaksi.
"Masih banyak lagi korban daripada hanya satu kasus ini yang telah diumumkan oleh jaksa agung," ucap Mezentseva.
"Dan tentu saja, kami mengharapkan lebih banyak lagi yang akan dipublikasikan begitu para korban siap untuk membicarakannya."
Desas-desus tentang tentara Rusia yang melakukan penyerangan seksual terhadap wanita telah beredar secara online selama berminggu-minggu.
Beberapa hari yang lalu, sebuah video muncul di Telegram dan kemudian Twitter, yang menunjukkan tentara yang ditangkap mengeluarkan segenggam alat kontrasepsi dari sakunya.
Awal pekan ini, jaksa agung Iryna Venediktova mengkonfirmasi ini adalah kasus pemerkosaan resmi pertama oleh seorang tentara Rusia, menyebutnya sebagai 'pelanggaran hukum dan kebiasaan perang'.
"Jaksa wilayah Kyiv telah menetapkan seorang tentara Rusia yang membunuh seorang pria tak bersenjata dan berulang kali memperkosa istrinya," tulisnya di Facebook.
"Di salah satu desa di distrik Brovarsky, pria ini masuk ke rumah pribadi dan menembak pemiliknya."
"Setelah itu, penyusup yang mabuk dan rekan kerjanya berulang kali memperkosa istri warga sipil yang terbunuh, mengancamnya dengan kekerasan dan senjata."
"(Mereka) bahkan mengancam anaknya yang bersama korban."
Venediktova menegaskan pencarian tentara itu sedang berlangsung dan pengadilan telah menerima surat perintah penangkapannya. (TribunWow.com/Via/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Bayi Laki-laki 1 Tahun Tewas Dirudapaksa Tentara Rusia, 2 Orang Kakek Ikut Jadi Sasaran
Baca juga: VIDEO Profil Indra Herlambang yang Dipuji Fans KPOP Hingga Trending Twitter Hari Ini
Baca juga: Dihukum Lari Keliling Lapangan Karena Tak Buat PR, Siswi Ini Berakhir Masuk UGD, Orangtua Tak Terima
Baca juga: Kedubes Inggris di Jakarta Kibarkan Bendera Pelangi Sebagai Bentuk Dukungan Terhadap LGBT