Berita Aceh Utara

Ternak Terindikasi PMK Terus Bertambah

Dalam lima hari terakhir, jumlah ternak di Aceh Utara yang terindikasi mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai 200 ekor lebih

Editor: bakri
Foto Dok Disbunnak dan Keswan Aceh Utara
Petugas Balai Veteriner (BVet) Medan Kementerian Pertanian RI pada Minggu (15/5/2022) mengambil sampel cairan di mulut dan sampel darah pada sapi di Aceh Utara terindikasi PMK. 

Sementara ternak yang mati bertambah satu ekor dan yang sembuh bertambah dua ekor.

Data kondisi dugaan wabah PMK di Bireuen diperoleh Serambi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) setempat, Sabtu (21/5/2022).

Kadisnak dan Keswan Bireuen melalui Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan, dan Pemasaran, Safrizal SP, kepada Serambi, kemarin, menyebutkan, kecamatan paling banyak ternaknya sakit yaitu Jeunieb sebanyak 166 ekor (24 ekor di antaranya sudah sembuh).

Kemudian, di Kecamatan Juli sebanyak 40 ekor, Peusangan Selatan 40 ekor, Simpang Mamplam 34 ekor, Jangka 27 ekor (tiga ekor sudah sembuh), dan Peusangan Siblah Krueng 20 ekor (7 ekor sudah membaik).

Berikutnya, Kutablang 20 ekor, Jeumpa 17 ekor, Gandapura 15 ekor.

Makmur 10 ekor, Peulimbang delapan ekor, Peusangan tujuh ekor, Kota Juang empat ekor, dan Kuala satu ekor.

“Kecamatan yang ternaknya masih sehat menurut laporan petugas lapangan yaitu Samalanga, Pandrah, dan Peudada,” ujar Safrizal.

Ditanya soal kondisi puluhan ternak di usaha peternakan Pemkab Bireuen kawasan Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Safrizal mengatakan, hingga saat ini ternak di tempat tersebut tidak ada yang sakit atau semuanya masih sehat.

Namun demikian, menurut Safrizal, pihaknya terus memantau kondisi ternak-ternak tersebut.

Safrizal kembali mengingatkan peternak agar tidak melepas ternak untuk sementara waktu.

“Bila aada ternak bergejala sakit, segera laporkan ke petugas di Puskeswan masing-masing kecamatan untuk ditangani segera dengan pemberian vitamin dan usaha lainnya,” harap Safrizal.

Aceh Besar

Di Aceh Besar, lima kerbau terjangkit PMK dan LSD (virus kulit).

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Aceh Besar, Firdaus SP, mengatakan, dua kerbau di Kecamatan Indrapuri terjangkit PMK.

Sedangkan di Kecamatan Lhoknga muncul virus baru yakni LSD (virus kulit) yang menjangkiti tiga kerbau.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved