29 Bus Sekolah di Pidie Sering Rusak, Tiga Telah Dilelang dan Satu Rusak

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 29 bus sekolah untuk membantu siswa miskin mengantar ke sekolah di pedalaman kecamatan di Pidie sering rusak. 

Saat ini, tiga bus sekolah telah dilelang Pemkab Pidie, mengingat bus itu mengalami rusak berat. 

Bus sekolah itu sering rusak, lantaran hasil pengadaan setelah tsunami pada tahun 2006 hingga 2010. Bus sekolah itu bantuan Kementrian Perhubungan atau Kemenhub RI dan Gubernur Aceh.

"Total bus sekolah di Pidie 33 unit. Saat ini, tiga bus sekolah telah dilelang dan satu rusak," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pidie, Jufrizal MSi, kepada Serambinews.com, Senin (23/5/2022).

Ia menyebutkan, saat ini, tercatat 29 bus sekolah masih beraktivitas mengantar anak sekolah. Sehingga adanya dua kecamatan tidak lagi melayani bus sekolah.

Adalah Kecamatan Glumpang Tiga dan Geumpang. Untuk Kecamatan Mane dan Tangse serta kecamatan lainnya masih beroperasi bus sekolah.

Ia menjelaskan, bus sekolah itu untuk mengantar anak sekolah dengan ongkos Rp 1.000 per orang, dengan rute jauh maupun dekat. "Tapi, sejak BBM naik harganya sebagian sopir mengambil ongkos Rp 2.000 per orang," jelasnya.

Menurutnya, penggunaan bus sekolah yang dipakai untuk mengantar rombongan masyarakat bisa dilakukan, dengan syarat tidak mengganggu antivitas antar jemput anak sekolah. "Saya rasa ongkos sewa bus sekolah itu bisa digunakan untuk membeli ban," jelasnya. 

Kata Jufrizal, honorarium sopir bus sekolah dibayar Rp 1.200 per orang per bulan dengan sumber dana APBK Pidie. Sementara untuk pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 dari bus sekolah berhasil dikumpulkan melampaui target. Di mana target PAD dari bus sekolah mencapai Rp 200 juta.

"Meski kondisi bus sekolah memprihatinkan, kita tetap menggenjot PAD," pungkasnya.(*)

Baca juga: Bank Aceh Syariah Sigli Serahkan Bus Sekolah Ke Pemkab Pidie