Berita Langsa
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Krueng Langsa Rp 12 Miliar Mulai Dikerjakan
"Pagu kegiatan ini senilai Rp 12.059.835.000 dari APBN di bawah kendali Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Kementerian PUPR," kata Muharram.
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
"Pagu kegiatan ini senilai Rp 12.059.835.000 dari APBN di bawah kendali Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Kementerian PUPR," kata Muharram.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Kegiatan penataan kawasan/peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Krueng Langsa lanjutan tahap II Segmen Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota tahun 2022 mulai dilaksanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Langsa, Muharram, ST, MSi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (23/5/2022)
"Pagu kegiatan ini senilai Rp 12.059.835.000 dari APBN di bawah kendali Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Kementerian PUPR," kata Muharram.
Menurut Muharram, kegiatan penataan kawasan Krueng Langsa adalah prioritas dari program Kementerian PUPR dan penghargaan atas keberhasilan dan keseriusan Pemko Langsa.
Dalam menangani permukiman kumuh bantaran Krueng Langsa tahap I segmen Dusun Rumah Potong Gampong Teungoh pada tahun sebelumnya.
Baca juga: VIDEO Mahasiswa Kota Langsa Demo ke DPRK Terkait Relokasi Warga di Bantaran DAS Krueng Langsa
Sementara untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah lanjutan dari penataan kawasan Krueng Langsa yang bertujuan untuk menangani permasalahan permukiman kumuh.
Penanggung jawab kegiatan ini di bawah kendali Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Kementerian PUPR bersumber dari APBN pembiayaan dari Islamic Development Bank (IDB).
Nilai kontrak Rp 12.059.835.000.
Kemudian pelaksana kegiatan berkontrak PT Krueng Meuh yang mulai dikerjakan sejak tanggal 1 April 2022 sampai dengan berakhir kontrak 31 Oktober 2022 mendatang.
Muharram menjelaskan, Pemerintah Kota Langsa telah menyiapkan sarana dan prasarana Kawasan Relokasi Timbang Langsa dan Rumah Layak Huni bagi masyarakat terdampak kegiatan program Skala Kawasan Krueng Langsa pada Tahun 2021.
Dengan menyediakan rumah dan kavling tanah bersertifikat ukuran ± 10 x 15 m2 kepada warga terdampak kegiatan yang berasal dari Dusun Jawa Baru sebanyak 54 KK, Dusun Amaliah sebanyak 20 KK.
Baca juga: DPRK Tegaskan Dukung Program Relokasi Rumah Warga di Bantaran DAS Krueng Langsa
Kemudian Dusun Asga 14 KK dan Dusun Jawa Belakang I (Tanjung putus) dengan jumlah 115 KK yang telah mendapatkan Rumah pada Kawasan Relokasi Timbang Langsa.
Dengan jumlah keseluruhan 153 KK di Dusun Jawa Belakang I (Tanjung Putus), sehingga terdapat 38 KK yang dari awal program tidak mau ikut kegiatan relokasi.
Hasil pendekatan yang telah dilakukan bahwa 15 KK menerima/bersedia untuk pindah dengan mekanisme sebagaimana yang telah pindah.
Namun dikarenakan ketiadaan rumah, maka Pemko Langsa memfasilitasi hunian sementara dengan memfasilitasi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000 per KK.
Batasnya hingga dibangun rumah pada lokasi yang disediakan Pemko Langsa.
Sedangkan 23 KK lain meminta ganti rugi tanah/bangunan, namun Pemko Langsa sampai saat ini belum memiliki kebijakan terkait permintan masyarakat yang tidak mau pindah tersebut.
Baca juga: Pembangunan Ratusan Rumah untuk Warga Relokasi Bantaran DAS Krueng Langsa Batal, Ini Penyebabnya
"Untuk keberhasilan program ini kami mengharapkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat," paparnya.
Pasalnya kelak, tambah Kadis PUPR Langsa, manfaat dari penataan kawasan permukiman ini menjadi Ruang Terbuka Publik bagi aktivitas masyarakat sangat diperlukan.
Terutama dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Langsa khususnya warga Gampong Jawa dan sekitarnya.
Harapan Pemerintah Kota Langsa agar pelaksana kegiatan pembangunan penataan kawasan kumuh Krueng Langsa Semen II ini bekerja dengan sebaik-baiknya.
Mewujudkan sarana dan prasarana ruang terbuka publik dan jalan inspeksi yang terhubung dengan ruang terbuka publik tahap pertama.
Kepada seluruh elemen masyarakat agar mendukung program penataan kawasan ini demi kemaslahatan bersama dalam mewujudkan Kota Langsa menjadi lebih baik. (*)