Ekonomi Aceh

Perwakilan BI Aceh: Penyaluran Pembiayaan untuk Usaha Pertambangan di Aceh Capai Rp 5,2 T

Achris yang didampingi Kepala Tim Perumus Kebijakan BI Aceh, Yon Widiyono, Ekonom BI Muhammad Irfan Octama, Asisten Ekonomi BI Fery Febriansyah dan As

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Tim Perumusan Kebijakan BI Aceh, Yon Wudiyono, bersama tiga rekan lainnya, sedang menjelaskan indikator kenaikan pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan II, di sebuah Cafe di Banda Aceh, Selasa (25/5). 

Hal ini sejalan dengan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indoensia terhadap kinerja Industri Pengolahan secara kwartal ke kwartal naik sebesar 3,53 persen.

Kemudian, membaiknya pertumbuhan ekonomi Aceh pada kwartal II, menurut Acris Sarwani, juga didukung karena meningkatnya belanja rumah tangga dan pemerintah.

Hal ini tercermin dari hasil suirvei BI tentang Indek Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Mei naik menjadi 121 persen, pada bulan Mei, dari IKK bulan April hanya sebesar 108,3 persen.

Salah satu komponen pengeluran pemerintah itu, sebut Achris Sarwani, antra lain penyaluran dana desa dan PKH dan lainnya.

Hingga Minggu ketiga bulan Mei 2022 ini, besaran dana desa yang sudah dicairkan mencapai Rp 1,9 trilliun, dari pagunya Rp 4,6 trilliun. Sedangkan dana PKH, nilai yang sudah disalurkan kepda penerima manfaat, nilainya mencapai Rp 361,9 miliar.

Secara keseluruhan dana transfer pusat yang sudah di kirim ke derah nilainya mencapai Rp 7,7 trilliun.

Achris Sarwani mengatakan, dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Aceh, pasca peralihan dari masa pandemi covid 19 kepada masa endemi ini, masih sangat kuat, ditengah resiko geopolitik Rusia-Ukraina, serta resiko inflasi yang bisa menjadi tantangan terhdap daya beli masyarakat.

Bank Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah dan otoritras terkait, kata Achris Sarwani, terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meminimalisir resiko-resiko yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Seperti aktif terlibat dalam pengembangan ekonomi daerah, pengendalian inflasi daerah dan juga promosi investasi dalam rangka menarik investor masuk ke Aceh,” ujar Achris Sarwani.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved