Pojok UMKM
Tahu Gembul Kak Siti Disukai Konsumen
Dikatakan Siti, saat ini permintaan tahu gembul sedang booming. Per minggu pesanan yang masuk dari 76 penjual tahu gembul, antara 200-300 box.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Siti Zahriana merupakan produsen makanan beku asal Korea dan lokal yang memiliki 18 varian, diantaranya tahu gembul. Tahu gembul sangat disukai konsumen gorengan tahu. Tahu ini diproduksi di Jalan Pabrik Es Batu, Sribudaya, Gampong Tingkeum, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Dikatakan Siti, saat ini permintaan tahu gembul sedang booming. Per minggu pesanan yang masuk dari 76 penjual tahu gembul, antara 200-300 box. Satu box tahu gembul berisi 8 buah dijual Rp 35.000. Untuk memenuhi pesanan itu, dia mengaku harus menambah 2 pekerja. Kini ia sudah memiliki 4 orang pekerja.
Dijelaskan, isi tahu gembul terdiri dari 80 ayam olahan berbumbu lokal.Seperti bawang putih, bawang merah, merica, bawang bombai dan lainnya. Untuk menambah cita rasa, tahu gembul dimakan dengan cocolan saos cuko merah. Cuko merah terbuat dari sambal merah, manisan nira, bawang putih, garam dan lainnya.
Baca juga: Apa Itu QRIS? Berikut Penjelasannya, Lengkap Cara Daftar dan Manfaatnya untuk UMKM
Sarjana Bidang Komunikasi Alumi UIN itu mengaku terjun ke dunia masak-masak berawal dari keisengannya berdagang di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, bersama rekan-rekan kuliah tahun 2015-2016 lalu.
Saat itu, mereka jualan makanan asal Korea, seperti Tteok Bekki yang terbuat dari tepung beras. Makanan ini dijual 35.000/box, Jajang myem yang terbuat dari mi dijual Rp 35.000/box, Garekk Eok dengan harga jual Rp 35.000/box, Kihci dengan harga jual Rp 15.000/box, Damuji dengan harga jual Rp 15.000/box, Saos cuko merah dengan harga jual Rp 30.000/botol, tahu gembul dengan harga jual Rp 35.000/box, totalnya ada 18 varian yang diproduksi. Bisa buat makana Korea, belajar dari internet dan sering nonton drama Korea.
Setamat kuliah, rekan-rekan Siti ada sudah jadi PNS, lulus, ada yang bekerja sebagai tenaga kontrak. Sementara Siti Zahriyana meneruskan usaha dagang makanan Korea yang pernah dilaksanakan pada masa kuliah.
Siti mengatakan, dirinya senang menjadi produsen makanan korea beku dan tahu gembul, karena uangnya banyak dan waktu kerjanya bisa di atur. Kemudian, hati senang karena bisa memberikan pekerjaan kepada rekan lainnya yang masih menganggur.
Saat ini, kata Siti, untuk memproduksi 18 varian produk makanan kuliner beku koreanya itu, ia telah memperkerjakan 4 orang, tiga remaja dan satu orang tua. Makanan beku korea yang kita produksi itu, tidak menggunakan penyedap yang dibuat dari pabrik, tapi penyedap alamiah, yang bersumber dari produk tumbuhan lokal. Misalnya bawang bombay dan lainnya.
Karena produk makanan korea yang kita produksi tidak menggunakan penyedap yang diproduksi oleh pabrik, kata Siti, permintaannya terus meningkat dari minggu ke minggu.
Usai lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, kata Siti, permintaan 18 varian produksi makanan korea yang kita buat, terus melonjak, bahkan agen penjual makanan kita (reseller) Mogya, harus antri untuk mendapatkan pesanan makanan Mogya.
Baca juga: Rumah Kreatif UMKM Hadir di Pasar Al Mahirah Banda Aceh, Tampung Produk Usaha Kecil
Makanan Mogay Korea kenapa cepat mendapat pasar di kalangan kawula muda, karena mahasiswa dari UIN maupun USK, yang baru pulang study dari di Korea, kita suruh rasa kepada mereka, apakah makanan Mogya, yang kita buat ini, rasanya sudah enak sama dengan makanan yang ada aslinya yang diproduksi di Korea. “ Mereka menyatakan, rasanya sudah sama enaknya, makanya anda ingin rasa produk Mogya, buatan Kak Siti Zahriayana, silahkan pesan melalui nomor Hp 0853 5940 1955.
Kadis Koperasi dan UKM Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MSi, yang didampingi Kabid PUK, M Surya Putra SE MSI dan Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT KUMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, banyak sudah mahasiswa di Aceh, yang terjun ke dalam dunia bisnis kuliner dan lainnya, mereka sukses.
Karena itu, Helvizar Ibrahim, mengajak mahasiswa yang sudah menyelesaikan pendidikan S1 nya dan belum mendapat pekerjaan tetap, jangan cepat frustasi, ayo mari tekuni usaha bisnis UKM, Dinas Koperasi dan UKM Aceh siap membinanya menjadi pengusaha UKM yang tangguh, hebat dan sukses, dengan berbagai pelatihannya.
“Insya Allah penghasilan yang diperoleh dari usaha UKM yang giat dan rajin, serta tulus ikhlas, mampu memberikan kesejahteraan bagi diri dan keluarga,” tutur Kasi Pelayanan Informasi PLUT KUMKM Diskop dan UKM Aceh, Andri Sufrianzah.(*)