Berita Kutaraja
Ini 5 Balon Ketua Kadin Aceh, dari Pengusaha Logistik, Anak Muda hingga Politisi, Catat Visi Misinya
Tercata, ada lima pengusaha dengan berbagai latar belakang maju sebagai bakal calon Ketua Kadin Aceh periode 2022-2027.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Jika memenuhi syarat, maka bakal calon itu akan ditetapkan sebagai calon ketua umum Kadin Aceh yang akan bersaing dalam Musprov mendatang.
Yusuf menjelaskan, dari lima calon, baru satu calon yang sudah menyetor dana kewajiban sebesar Rp 500 juta, ke rekening Kadin Aceh, yaitu Rizky.
Namun untuk empat calon lain masih diberi waktu melengkapi syarat setoran tersebut hingga selesai rapat verifikasi.
Katanya, setelah rapat verfikasi nanti, calon yang dinyatakan lolos diberi waktu beberapa hari untuk memenuhi kewajibannya melakukan setoran iuran. Jika tidak menyetor maka dinyatakan gugur.
Baca juga: Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali Maju Jadi Ketua Kadin Aceh, Ingin Bangkitkan UMKM
Awalnya, berdasarkan surat pengumuman syarat pendaftaran yang dikeluarkan Kadin Aceh dengan bertanda tangan Ketua SC, M Yusuf, dan Pjs Ketua Kadin Aceh, M Ikbal, setoran harus diserahkan saat pengembalian berkas.
Namun dalam konferensi pers kemarin, M Yusuf menyampaikan setoran masih bisa dilakukan setelah pengumuman verifikasi.
Kelima calon itu membawa misi yang berbeda-beda untuk maju sebagai ketua kadin Aceh.
Ismail Rasyid misalnya, ia ingin mengarahkan dunia usaha di Aceh ke arah industrilisasi dan aman investasi.
Rizky Syahputra dengan jejaringnya yang kuat di nasional, ingin membawa investasi ke aceh.
Saat ini, ia pun mengakui telah membawa beberapa investor ke Aceh.
Baca juga: Lima Pengusaha Mendaftar Calon Ketua Kadin Aceh, Satu Orang Sudah Setor Rp 500 Juta
Selanjutnya, ada Iskandar Ali yang ingin fokus mengembangkan UMKM, sebagai potensi terbesar di Aceh.
Lalu Muhammad Ikbal Piyeung dan Ibnu Sina yang ingin membangun dunia usaha di Aceh ke arah yang lebih baik.
Jadwal Musprov bergeser
Sementara itu, Musprov Kadin Aceh yang awalnya diagendakan pada 1-3 Juni di Banda Aceh, bergeser menjadi 17-19 Juni 2022.
Pergeseran jadwal itu dilakukan oleh Kadin Aceh, menindaklanjuti surat arahan dari Kadin Indonesia kepada Kadin Aceh.